Surabaya, pens.ac.id – Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Kali ini, Tim Aisoru berhasil menyabet dua medali dari dua kompetisi yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA). Ajang Khayyam International Invention & Innovation Festival (KIIIF) 2022 yang dihelat secara online melalui Google Meeting selama dua hari (28-29/1), Tim Aisoru berhasil dianugerahi medali emas. Selain itu, tim tersebut turut membawa pulang medali perak dalam ajang ASEAN Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2022 yang diselenggarakan di Universitas Diponegoro pada Rabu (2-5/2). Tim Aisoru berhasil mempresentasikan inovasinya dengan maksimal dan membuahkan hasil sesuai harapan.

Terdiri dari lima anggota dari program studi yang beragam, yakni Ujang Supriyadi mahasiswa Teknik Komputer 2019, Alfian Prisma Yopiangga selaku mahasiswa Teknik Informatika 2020, Fatimah Nurul Izzah selaku mahasiswi Teknik Telekomunikasi 2020, Asmaralda Laksmi Firdausi mahasiswi Teknologi Game 2020, dan Tegar Dzul Fikri selaku mahasiswa Teknik Komputer 2020. Di dalam dua kompetisi yang berbeda tersebut, Tim Aisoru diminta untuk mengumpulkan proposal dan melakukan presentasi di depan juri secara langsung menggunakan bahasa Inggris. “Karena penghelatannya berbeda, KIIIF online dan yang AISEEF offline, kedua kompetisi tersebut membawakan kegiatan dengan sensasi yang berbeda,” ucap Nurul, salah satu anggota Tim Aisoru.

Kedua kompetisi yang diselenggarakan IYSA ini mengharuskan pesertanya untuk melakukan riset dan menciptakan sebuah inovasi baru. Tim yang diketuai oleh Ujang Supriyadi ini berhasil menciptakan sebuah riset inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya bagi para penyandang disabilitas low vision melalui teknologi berbasis website yang dapat membaca tulisan. Inovasi ini akan mendorong penyandang disabilitas low vision dalam segi akademik yang dapat diakses pula oleh masyarakat luas pada laman www.aisoru.com.

Meskipun sempat mengalami shock dan kurang persiapan karena AISEEF merupakan kompetisi offline pertama mereka, namun semua kendala dapat diatasi sehingga Tim Aisoru pun berhasil menyabet dua medali dari kedua kompetisi tersebut. Menambah relasi baru, pengalaman baru, dan masukan–masukan mengenai inovasinya, Tim Aisoru berharap website buatan mereka dapat digunakan dengan baik dan membawa manfaat bagi penggunanya. (suc/irf)

wpChatIcon
EnglishIndonesian