Surabaya, pens.ac.id – Dalam upaya memberikan wawasan terhadap mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) mengenai Internationalisation, serta mengedukasi mahasiswa PENS mengenai PENS International Cooperation Office (PICO) telah usai diselenggarakan workshop internasional sekaligus kompetisi desain logo untuk unit kerja Kantor Urusan Internasional (KUI). Acara perdana ini di gelar pada Sabtu (5/5), bertajuk “Why Sould We Go Global?”  yang bertempat di Ruang Teater Gedung D3 PENS.

Dimulai pada pukul 08.30 WIB, acara ini dihadiri oleh seluruh mahasiswa PENS dari berbagai jurusan. Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, yang dilanjutkan dengan Hymne PENS. Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan oleh Dias Agata, S.S., M.Pd. yang merupakan sekertaris KUI. Pemaparan materi pun disampaikan oleh para volunteers PICO diantaranya Adilla Putri. Berdasarkan tema yang diusung, pembahasan materi yakni  mengenai Internationalization dan PICO. Turut dipaparkan pula mengenai Facing the Giants oleh Imanuel Ronaldo.

Dalam pemaparan materi disampaikan bahwa kita harus siap melawan tantangan yang ada. Karena Indonesia dan anggota ASEAN lainnya kini semakin memasuki persaingan sangat ketat di bidang ekonomi. Dalam workshop ini mahasiswa diberi pandangan perihal persaingan ekonomi yang kerap terjadi.“ Saya sangat berharap agar kita benar-benar bisa menjadi mahasiswa social engineering yang mana engineering itu tau stepnya, sedangkan social itu tau visinya. Untuk menjadikan PENS salah satu politeknik yang terus membawa kebaikan di Indonesia khususnya di sektor dunia kerja,” ungkap Imanuel selaku pengisi materi.

Dalam serangkaian acara workshop, terdapat pula sharing session yang diisi oleh William Kathina Hatta yang dilanjutkan oleh Muhammad Iskandar Dzul Qornain. Usai dengan sharing session, kegiatan dilanjutkan dengan kompetisi desain logo PICO. Pada kompetisi ini mahasiswa tampak serius untuk bersaing memperebutkan juara yang akan mendapatkan sertifikat, beserta uang sebesar 2.000.000,00. Persyaratan pembuatan logo digambar secara manual, dan mahasiswa diberi waktu selama 90 menit untuk mendesain logo tersebut. Dengan adanya workshop dan kompetisi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa PENS untuk kedepannya. “Saya berharap mahasiswa PENS mampu berfikir kedepan mengenai dunia internasional, yang tidak hanya terpaku dengan tugas – tugasnya di perkuliahan,” ujar Setiawan selaku penanggung jawab. (umi/ani)

wpChatIcon
EnglishIndonesian