EEPIS Online – Selasa (26/9) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) menyelenggarakan kegiatan bergengsi yakni International Elektronics Symposium (IES) 2017. Simposium kali ini, disponsori secara teknis salah satunya oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE). Berlangsung selama dua hari, dalam simposium ini juga terdapat Parallel Session dimana didalamnya mempresentasikan sebuah paper yang nantinya akan di publikasikan secara internasional. 

Dalam IES 2017 ini mengusung tema “Cyber-Physical System to Promote Sustainable Energi and Environment-Friendly Development”. Dimana dengan tema tersebut, simposium ini merupakan kesempatan yang baik bagi para periset, ilmuwan, dan seluruh komunitas teknik yang saling bertukar gagasan mengenai bidang elektronika dan komputer. Selain sebagai wadah untuk berdiskusi, simposium ini juga bertujuan untuk menambah wawasan, mengembangkan, maupun memperkenalkan ide-ide baru. Salah satunya pada sesi paralel, dimana terdapat banyak paper yang dipresentasikan oleh para peneliti.

Bertempat di Gedung Pascasarjana lantai 5 dan 4, Parallel session terbagi menjadi 2 sesi, yang pertama yaitu International Symposium on Engineering Technology and Applications (ETA). Dalam sesi ini terdiri dari empat topik, dimana pembahasannya dimulai pada pukul 14.00 WIB. Sesi ETA inipun terbagi menjadi 6 kelas yaitu dikelas 05.04, kelas 05.05, kelas 05.08, kelas 05.10, kelas 04.11 dan kelas 04.19. Sesi inipun berakhir pada 15.40 WIB. Kemudian untuk sesi kedua, yakni International Electronics Sympossium on Knowladge Creation and Intelligent Computing (KCIC) yang mengusung sebanyak empat topik. Yang mana kelas dimulai pada pukul 16.00 WIB hingga pukul 17.40 WIB. 

Parallel Sesion kali ini berlangsung sangat kondusif, dimana pesertanya yakni mahasiswa D3, D4, dan S2. Tidak hanya itu, dosen-dosen pun ikut berpastisipasi. Selain itu dalam sesi paralel ini dihadiri para pelaku riset dari negara seperti Jepang, Korea dan masih banyak lagi. Selain peserta, terdapat pula moderator yang memandu parallel session ini yakni dosen-dosen PENS. “Hasil-hasilnya luar biasa, ada beberapa riset yang sangat menarik ,cukup membuat peserta lainnya kebingungan karena paper mereka dengan level yang cukup tinggi namun itulah yang menjadi wawasan baru untuk peserta lainnya,” tutur Dr. Ahmad Basuki selaku salah satu moderator.(umi/meg)

wpChatIcon
EnglishIndonesian