EEPIS Online – Dikenal sebagai Perguruan Tinggi yang
eksis dalam penelitian robotika, tidak menjadikan Politeknik Elektronika Negeri
Surabaya (PENS) melupakan kegiatan pengabdian masyarakat. Bahkan, PENS semakin
gencar melakukan kegiatan sosial ini. Setelah turut aktif dalam kegiatan Bina
Desa Jilid V kemarin, PENS juga usai menyelenggarakan kegiatan tahunan yang
bertajuk
Beyond Engineering Education
(BEE) Internship.

Dengan
bekerjasama beberapa universitas dari Korea Selatan, kegiatan pengabdian ini
telah sukses dilaksanakan selama 2 minggu (5-19/8). BEE Internship kali ini bertempat di Dusun Junggo, Desa Tulungrejo,
Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Sebanyak 30 peserta yang terdiri dari 12
mahasiswa PENS dan 18 mahasiswa asing dari Pusan
National University
(PNU) dan Pukyung
National University
(PKNU) mengikuti kegiatan tersebut.

Kegiatan
ini secara resmi dibuka pada Senin, (7/8), yang disertai dengan pertukaran
budaya. Pengenalan tentang BEE Internship
menjadi kegiatan lanjutan yang diikuti oleh peserta. Pada keesokan harinya
peserta yang terbagi dalam lima kelompok mendapat kesempatan untuk mencari
masalah lokal yang akan diselesaikan selama kegiatan ini. Kemudian setiap
kelompok akan mencari solusi dari permasalahan yang ditemukan.

Table Apple (TAPP) Slicer merupakan alat yang diusung salah satu kelompok dalam
menangani masalah yang ditemukan. Mayrina Putri Ardhiani S. yang merupakan
anggota kelompok ini, mengungkapkan bahwa TAPP
Slicer
dibuat untuk memudahkan masyarakat sekitar dalam membuat keripik
apel. “Alat ini memiliki tiga pemotong, yakni di samping kanan, kiri, dan
tengah, yang berbentuk seperti meja. Dengan alat ini, masyarakat dapat dengan
cepat memproduksi keripik apel,” ungkapnya.

BEE Intership 2017 ini ditutup dengan kegiatan Gala Dinner yang bertempat di Kantin gedung D3 PENS. Dalam kegiatan
penutup ini, peserta BEE Internship
dipertemukan dengan peserta Creativity
Station
, kegiatan serupa yang
baru dimulai. Tidak hanya itu, dalam kegiatan ini peserta menampilkan budaya
dari negara masing-masing. Malam terakhir ini diwarnai dengan tangis haru dari
peserta. “Saya senang bisa mengikuti kegiatan ini, Kita bisa melihat
permasalahan yang ada di masyarakat dan menyelesaikannya. Saya juga senang
dapat bertemu dengan teman baru dari negara lain,” imbuh mahasiswi yang akrab
disapa May ini. (mus/meg)

wpChatIcon
EnglishIndonesian