EEPIS Online – Unit Kegiatan Mahasiswa Alqur’an Study
Club (ASC) Universitas Malang (UM) kembali mengadakan lomba kaligrafi
tingkat nasional pada Rabu (11/3) lalu. Kegiatan tersebut tidak hanya
diisi dengan lomba kaligrafi sekaligus memberikan bimbingan berupa
workshop, pameran buku dan juga pameran kaligrafi. Sebanyak 34
peserta yang terdiri dari kategori putra (Khathah) dan putri
(Khathathah) turut antusias dalam acara tersebut, 4 diantaranya
adalah mahasiswa asal Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)

Imamul Arifin S.Sy, M.HI adalah sosok yang mendorong para mahasiswa
PENS untuk mengikuti kompetisi tersebut. Beliau mengadakan seleksi
untuk memilih mahasiswa yang akan diajukan untuk mewakili kampus
PENS. Sekitar 10 orang mahasiswa mengikuti seleksi yang diadakan oleh
dosen prodi elektronika tersebut.

Para peserta ditugaskan untuk menggambar sebuah kaligrafi yang harus
dikumpulkan pada Jum’at (7/3) lalu. Keesokan harinya, terpilihlah 3
orang mahasiswa yakni Syahroni Hidayat, Heru Antono, Itsnaini L
Masyithoh dan Rinzani Lutfiana Ezra. Cerita berbeda hadir dari
Rinzani yang memang sudah tertarik pada dunia gambar dan kaligrafi
sejak kecil.

“Aslinya aku nggak lolos, terus gara-gara cewek-nya
cuma satu, sedangkan nanti bakal tinggal sehari di Malang, kan
kasihan kalau sendirian, akhirnya aku direkomendasiin sama si Fifi
(Itsnaini) biar lolos seleksi,” ujar mahasiswa prodi Telekomunikasi
tersebut.

Setelah itu, hasil karya perempuan yang akrab dipanggil Rinzani
tersebut diniliai oleh istri Pak Imamul. Dan akhirnya karya tersebut
dinyatakan lolos seleksi. Namun, ia baru mengetahui hal tersebut pada
hari senin, sedangkan pada selasa pagi, ia dan rombongan harus segera
berangkat ke kota Malang karena di sore harinya akan diadakan
technical meeting.

Perlombaan dimulai sejak pukul tujuh pagi hingga sebelas siang.
Setelah itu diadakan pula workshop, pameran buku dan juga pameran
kaligrafi. Disesi workshop, ia mengaku mendapatkan banyak ilmu
terlebih tentang jenis-jenis fotgrafi yang sebelumnya belum ia
ketahui. Ia juga dibekali ilmu tentang kaligrafi masa kini. Namun
sayang, keempat mahasiswa tersebut tidak mampu membawa pulang piala
kemenangan. “Kalau ada lomba lagi aku pingin ikut, dan mempelajari
tentang jenis-jenisnya,” ungkapnya saat menggambarkan semangatnya
untuk tidak menyerah. (zya/muf)

wpChatIcon
EnglishIndonesian