EEPIS-Online
(7/6),
Dengan mengusung tema "Pemuda Kreatif
Indonesia Berkarya" Seminar Nasional dimulai pukul 09.00 WIB. Acara ini
memikat banyak minat, diikuti lebih dari 300 peserta. Menghadirkan dua pembicara,
yakni Pandji Pragiwaksono dan Priyo Aljabar (Cak Priyo).

Ibu
Tri Rismaharini (walikota Surabaya) yang di beritakan akan hadir menjadi
pemateri tidak dapat hadir. Hal ini diperjelas oleh Presiden BEM-PENS, Javan A.P.
saat sambutannya menyampaikan maaf selaku panitia dan akhirnya mengundang Cak
Priyo selaku budayawan yang cukup termashur di kalangan mahasiswa.

Jalannya
seminar ini dipandu oleh seorang moderator. Dalam kesempatan ini moderator di
pegang oleh Ibu Andri Suryandari, S.Kom, Med.Kom.

Pandji Pragiwaksono : Jangan Hanya
Menuntut Perubahan, Jadilah Pemuda yang Menciptakan Perubahan

Sesi
pertama Seminar Nasional kali ini diisi oleh Pandji Pragiwaksono. Pemuda
berusia 35 tahun ini memulai kehidupan karirnya 
dari penyiar radio hingga menjadi komika terkenal sampai saat ini.

Sesuai
tema yang diusung ada seminar nasional kali ini, Panjdi memaparkan bahwa pemuda
Indonesia sudah mempunyai elemen yang dibutuhkan untuk meneruskan perjalanan
bangsa kedepannya.  Namun yang harus
ditingkatkan lagi dari pemuda pemudi Indonesia yaitu mental Indonesianya.

Tak
hanya itu, dia juga menjelaskan perbedaan bekerja dan berkarya. Pemuda
Indonesia bisa bekerja dengan karyanya, namun alangkah baiknya jika hidup dari
sesuatu yang dicintainya. Pandji juga menceritakan ketika dia tumbuh dewasa dan
meyakinkan kepada pemuda Indonesia untuk tidak takut malu dan tidak takut gagal.

Pria
kelahiran Singapura yang hobi main basket ini, juga memberikan semangat kepada
pemuda Indonesia untuk menanamkan sebuah kalimat yang pernah dia katakan semasa
mudanya "Keinginan saya untuk sukses lebih besar daripada kegagalan yang
saya takutkan," Ujar pelawak tunggal yang sering muncul di acara TV ini.

Sehingga
dengan kondisi ini, pemuda Indonesia bisa mengetahui
passion-nya sendiri dan memberanikan berkarya sesuai passionnya.
Apalagi pemuda Indonesia nantilah yang akan melanjutkan generasi berikutnya.
"Tunjukkan kepedulianmu, jangan hanya komplain. Perbaikilah dan jadilah
bagian dari perubahan," Ujar Pandji Pragiwaksono menutup sesi pertama.

Cak Priyo : Jadilah Pemimpin untuk
Dirimu Sendiri

Setelah
sesi pertama Seminar Nasional berakhir, hadir sesi kedua bersama Cak priyo. Priyo
Aljabar adalah budayawan Surabaya yang terkenal di program TV unggulannya di
salah satu TV nasional.

Beliau
mengajak peserta seminar nasional untuk berdiskusi dan menanyakan sukses yang
seperti apa yang diinginkan. Beliau juga menjelaskan tentang bahaya dari saling
hujat menghujat. “Orang yang menghujat sekarang, besok pun akan menjadi
pelaku,” Ujar Cak Priyo yang juga dikenal sebagai Raja Cangkrukan.

Cak
Priyo juga menjelaskan bahwa manusia mempunyai kepekaannya sendiri. Sebagai
mahasiswa, beliau menyarankan untuk tidak melupakan kampungnya. Mahasiswa
setelah lulus nanti harus bisa merekrut adik-adiknya atau membawa orang kampong
bekerja bersamanya.

“Jadilah
pemimpin dirimu sendiri, ajak mereka yang kurang pintar bergabung bersama
kalian,” Tegas Cak Priyo kepada seluruh peserta Seminar Nasional yang
didominasi oleh mahasiswa ini. Budayawan asal Surabaya tersebut juga mengatakan
bahwa pemuda Indonesia jangan sampai terjebak dalam tren. Dan mereka harus bisa
menciptakan tren yang baik.

Antusiasme
peserta Seminar Nasional sangat terlihat, ditandai dengan ketika dibukanya sesi
Tanya jawab. Tidak cuma satu dua tiga orang, Ibu Andri Suryandari selaku moderator
sampai membuka tiga termin Tanya jawab untuk setiap pemateri. 

Setiap
akhir sesi seminar diberikan cinderamata oleh panitia. Uniknya, cinderamata
yang diberikan pada PTC ini tidak hanya plakat melainkan juga karikatur yang
dibuat langsung mahasiswa PENS. 
Suguhan
musik akustik menjadi penghujung acara. Seminar Nasional di akhiri pukul 13.00
dengan pemberian sertifikat kepada peserta.
(muv/nan)

wpChatIcon
EnglishIndonesian