EEPIS-Online , Salah satu event besar PENS Techno Carnival (PTC) 2013 yang di selenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) PENS di helat hari ini, Minggu (5/5). Talkshow nasional yang bertajuk "Mengembangkan Potensi Teknologi Energi Demi Indonesia Lebih Mandiri" ini menghadirkan menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (BUMN RI), Dahlan Iskan.

Acara yang dimulai pada pukul 10.30 ini dibuka secara resmi oleh Drs. Miftahul Huda, MT. selaku Assisten Direktur bagian kemahasiswaan. Sebelum Dahlan hadir, hadir pula Ricky Elson yang merupakan salah satu tim Putra Petir pengembang mobil listrik Indonesia, Suroso dari Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman, dan Dr. Arman Jaya ST, MT. selaku perwakilan dari tim pengembang mobil listrik PENS.

Talkshow sesi pertama dimoderatori oleh Syechu Dwitya Nugraha yang juga merupakan Leader dari tim pengembang mobil listrik PENS. Diawali oleh Ricky Elson dengan tajuk pembicaraan "Mobil Listrik Menjawab Tantangan Masa Depan". Dalam sesi ini Ricky menyampaikan proses pembuatan mobil listrik mulai dari komponen dan hasil akhirnya. Cara beliau berbicara membuat materi yang diulas menjadi lebih ringan dari yang dibayangkan sebelumnya. Sebelum tergabung dalam tim pengembang mobil listrik Putra Petir , Ricky menetap di Jepang selama 15 tahun dan berhasil menghasilkan 14 teori paten tentang mobil listrik di Jepang. "Saya dipanggil pak Dahlan ke Indonesia, karena saya dilarang mengaplikasikan ilmu saya terlalu lama untuk negeri orang sedangkan negeri saya masih membutuhkan saya," ujarnya.

Adalah Suroso selaku direktur PPLH Seloliman yang pembicara kedua dalam sesi pertama talkshow nasional ini. PPLH merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak dalam bidang pendidikan lingkungan hidup yang bertempat di Dusun Seloliman, Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Suroso merupakan pengagas dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hydro untuk memberikan penerangan bagi dusun Seloliman. Dilanjut oleh Dr. Arman Jaya ST, MT. yang memberikan pengembangan mobil listrik yang ada di PENS sendiri. Sesi pertama dalam talkshow ini ditutup dengan tanya-jawab dari peserta.

Penampilan kolaborasi komunitas Teater dan Tari PENS, UKM Musik, dan paduan Suara pun menyambut talkshow sesi kedua dalam acara ini. Pertunjukkan kolaborasi ini sukses menyihir penonton dan para tamu undangan, pembawaan tarian yang apik dipadu dengan penampilan acting yang lucu membuat kolaborasi ini menarik. Sesi yang paling ditunggu-tunggu oleh para peserta pun tiba. Sesi ke dua talkshow kali ini dihadiri oleh Menteri BUMN RI, Dahlan Iskan dan Di moderatori oleh Satria Hadinata selaku Mahasiswa Berprestasi PENS.

Di awal, Dahlan mengaku bahwa kehadirannya dalam acara ini merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap kesungguhan dan kegigihan panitia Talkshow dalam memperjuangkan dirinya agar dapat hadir menjadi pembicara. Adalah Javan Pradana, selaku Ketua Pelaksana PTC 2013 dan Birwaz Rozano Reza, selaku Presiden BEM PENS 2012-2013 yang rela menginap di Stasiun Gambir, Jakarta hanya untuk bertemu dengannya. "SMS berkali-kali tapi tidak dibalas, telepon berkali-kali tapi nggak diangkat, tapi tetep ngotot ya cuma mereka ini," terang Dahlan. "Karena mereka tidur di stasiun sampai mencegat saya di Monas saat senam pagi, akhirnya saya suruh mereka menginap di rumah dinas saya di Widya Chandra, Jakarta. Saya sangat menghargai orang yang bersungguh-sungguh, makanya saya ke sini setelah dari kunjungan ke Medan, Simeulu pulau terluar Aceh, Bengkulu dan Muara Bungo Jambi," tambahnya. Dalam sesi ini, Dahlan lebih memilih untuk langsung berdialog tanya jawab dengan peserta guna mempersingkat waktu.

Tema "Mengembangkan Potensi Teknologi Energi Demi Indonesia yang Mandiri" yang diusung dalam acara ini pun diperkuat dengan paparan Dahlan tentang gagasan-gagasan teknologi terbarunya. Dahlan berbagi cerita mengenai dunia mobil listrik dan bagaimana Indonesia siap untuk membangun dan menciptakan sendiri mobil listriknya. Meskipun sempat gagal dalam uji kendaraan Tucuxi lalu, Dahlan tak menyerah untuk membuat mobil listrik generasi kedua yang akan diluncurkan dalam perhelatan Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) 2013 yang diselenggarakan tanggal 5-7 Oktober 2013 di Nusa Dua Bali.

"Indonesia itu sebenernya mampu dan bisa menciptakan electric car ini, dan perubahan penggunaan electric car ini tidak semudah membalikkan tangan, butuh kerja keras dan semangat yang tak pernah lelah untuk mewujudkan electric car di tahun 2018 mendatang," ujar Dahlan. Dalam pembuatan electric car untuk kedepannya, Indonesia membutuhkan banyak generasi muda yang mumpuni dan siap untuk bergabung untuk memproduksi secara masal mobil berbahan teknologi alternatif ini. Semangat untuk mahasiswa sebagai penerus bangga harus tetap dijaga demi terwujudnya Indonesia yang lebih maju di masa depan.(and/sat)

wpChatIcon
EnglishIndonesian