EEPIS
Online
– Kampus Politeknik Elektronika Negeri
Surabaya (PENS) kembali menjadi tuan rumah penyelenggara event game bergengsi. Event kali
ini bernama Global Game Jam (GGJ) 2017 yang
diselenggarakan pada 20 – 22 Januari 2017. Acara tahunan ini diikuti sebanyak
70 peserta yang berasal dari berbagai wilayah,
khususnya di JawaTimur. 

Global
Game Jam
sendiri merupakan event bertaraf
internasional yang diadakan serentak di 93 negara dan lebih dari 600 lokasi. Di
Indonesia sendiri terdapat 13 titik lokasi, yaitu Yogyakarta, Bekasi, Kediri,
Bandung, Bogor, Semarang, Salatiga, Surabaya, Bali, Makassar, Malang, Depok dan
Jakarta. Disini para peserta ditantang untuk saling bekerjasama membuat suatu
game dalam waktu 48 jam. Acara ini tidak hanya diikuti oleh kalangan gamers saja tetapi juga masyarakat umum
yang ingin belajar bagaimana cara membuat game.

Pada hari pertama, acara diawali dengan sesi pembukaan
yang diadakan di ruang Theater Gedung D3 PENS. Achmad Basuki selaku kepala Departemen Teknologi
Multimedia Kreatif, memberikan sambutannya pada acara pembukaan tersebut. Menginjak ke acara selanjutnya yaitu
GGJ Talk, dimana pada sesi talkshow ini di isi oleh dua pemateri
yang ahli dibidangnya. Salah satunya adalah Eka Pramudita Muharram yang juga menjabat sebagai
CEO dari Mojiken Game Studio.

“Setiap
orang tidak ada yang sempurna, pasti terdapat keterbatasan
yang muncul.Hal tersebut bukan menjadi suatu halangan,
justru manfaatkanlah keterbatasan tersebut untuk menghasilkan suatu karya,”
tutur Eka Pramudita saat menyampaikan motivasi kepada para peserta. Penyampaian materi
yang interaktif menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta. Hal
ini terlihat dari antusiasme dan gelak tawa
yang muncul dari para peserta.

Selain memberikan motivasi,
beliau juga memberikan tips dan trik apa saja
yang dibutuhkan dalam pembuatan game dari awal hingga akhir.
Ideas are cheap, execution is everything merupakan salah satu tips terpenting yang diberikan oleh beliau.
Kata-kata tersebut mengandung arti bahwa sebagus apapun
ide yang dimiliki, tidak akan ada artinya jika kita tidak segera memulai mewujudkannya.

Acara dilanjutkan dengan pengelonpokan para peserta menjadi beberapa tim.Pada kesempatan selanjutnya,
setiap
tim ditantang untuk membuat suatu game dalam waktu 48 jam sesuai dengan tema
yang telah ditentukan yaitu Waves. “Disini para peserta dapat saling berkenalan dan saling bekerjasama antara
senior dan junior untuk menyelesaikan tantangan
yang telah kami berikan, yang pasti peserta dibebaskan untuk berkreasi sesuai dengan tema
yang telah ditentukan,” ungkap Ramadhany Candra Arif
Putra selaku penanggungjawab acara.

Terdapat beberapa perbedaan perhelatan Global Game Jam tahun ini jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Diantaranya adalah tema game yang dibuat dan peserta
yang diperbolehkan mengikuti acara ini dengan batas usia minimal 17 tahun. Serangkaian acara ini akan terus berlanjut hingga Minggu
dengan berbagai kegiatan diantaranya pengerjaan game, presentasi tentang game yang telah dibuat, showcase dan closing ceremony. “Diharapkan nantinya para peserta bisa menjadi talent-talent baru yang matang dan siap
melanjutkan karir dibidang game
development,
” harap Ramahdhany Candra Arif Putra yang ditemui saat akhir
acara pembukaan. (azf/zya)

wpChatIcon
EnglishIndonesian