EEPIS Online – Bertempat di Auditorium Gedung Pasca Sarjana Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) telah diselenggarakan kegiatan Game Prime dengan sub-event Lecture pada Sabtu (22/10). Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari Game Prime 2016. Sekitar 600 peserta dari berbagai kalangan di seluruh Indoneaia turut mengikuti kegiatan tahunan ini. Kegiatan ini bertujuan memberi informasi kepada peserta mengenai seluk beluk dunia game dan juga memberikan wawasan bagi para game developer untuk menentukan arah yang tepat untuk membangun karir di dunia game.

Dimulai pukul 09.00 WIB, kegiatan dibuka oleh Drs. Achmad Basuki M.Kom., Ph.D., selaku Kepala Departemen Multimedia Kreatif (MMK) PENS. Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi dalam sepuluh sesi yang dikemas dalam bentuk talk show. Kegiatan ini mendatangkan pemateri dari praktisi industri game, dari dalam maupun luar negeri. 

Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini cukup menarik, mulai dari Board Game industry, Game Education, Mobile Games Market, hingga Girls in Game Development. Setiap sesi penyampaian materi berdurasi 30 – 45 menit. Dengan pemateri yang sudah ahli dan penyampaian yang ringan memudahkan peserta memahami materi dan menambah ketertarikan di dunia game. “Materi yang disampaikan sangat menarik dan juga mudah dipahami, saya menjadi semakin tertarik untuk memulai terjun di dunia game,” tutur Yudistira Eka Putra, salah satu mahasiswa asal Teknik Informatika Politeknik Negeri Malang (POLINEMA).

Kegiatan ini mengusung tema “Reality Check: are we on the right direction?”. Tema ini mengungkap bagaimana cara menjadi seorang developer game dan arah mana yang harus dipilih jika ingin berkecimpung di industri game. Selain itu, dalam kegiatan ini juga sempat disinggung bahwa dunia game selama ini cenderung mendapat anggapan negatif dari masyarakat umum. Estu Galih Nur Pratiwi selaku co-founder Agate Jogja di sela-sela penyampaian materinya mengajak peserta lebih berkarya untuk menghilangkan anggapan negatif tersebut. 

Estu Galih Nur Pratiwi juga menyampaikan bahwa untuk terjun di dunia game selain mempunyai bakat harus mempunyai keberanian yang besar. “Menurut saya untuk memulai berkecimpung di industri game yang paling dibutuhkan selain skill adalah keberanian. Banyak developer game yang sukses dengan modal keberanian,” tutur wanita yang memulai karir di dunia game pada tahun 2012.

“Semoga kegiatan ini bisa membantu teman–teman developer dalam mengembangkan game dan mampu memunculkan talenta-talenta baru dalam perindustrian game,” ujar Pria yang sering disapa Febri selaku Koordinator Game Prime Surabaya. (mus/zya)

wpChatIcon
EnglishIndonesian