EEPIS-Online, Kompetisi Kincir Angin Indonesia (KKAI) 2014 telah berlangsung selama lima hari pada 15-19 September 2014. Kompetisi nasional ke-3 ini dilaksanakan di Pantai Baru Pandansimo, Bantul. E-Wind sebagai wakil PENS yang beranggotakan lima orang berkompetisi dengan 29 peserta lain dari berbagai universitas, perguruan tinggi dan politeknik di Indonesia. Tahun ini sudah menjadi tahun ketiga bagi PENS untuk ikut serta dalam KKAI, hal ini menunjukkan peningkatan performa dari tahun-tahun sebelumnya meski harus puas di posisi ke-6.

"Turbin angin 3 blades Clark-Y airfoil modifikasi winglett" merupakan judul rancang bangun turbin angin tim E-Wind. Tim yang di ketuai oleh Akhmad Khilmy bekerja sama dengan empat anggota yakni Abd. Muiz Miftahuddin, Tio Rizki Dianto, Nur Fadlilah Husnandanti dan Desta Wahyu Diantoro. Dengan dibimbing Bapak Teguh Hady Aribowo, ST. MT. dan Bapak Setyo Nugroho, ST. MT. tim menyelesaikan pembuatan turbin selama 2 bulan.

Pada hari pertama (15/9) KKAI 2014 seluruh peserta melakukan technical meeting dan pendirian turbin. Setelah melakukan technical meeting dan terjadi perbincangan singkat dengan dewan juri, tim asal PENS harus segera mengubah kontroller elektriknya. Pendirian turbin dilaksanakan bersama-sama pukul 13.00 WIB dan memakan waktu hingga 7 jam.

Pengambilan data energi yang dihasilkan dilakukan dengan melihat data logger. Data logger dipasang pada kabel keluaran generator yang menuju ke beban, sehingga dapat mencatat arus, tegangan, daya dan energi yang dihasilkan oleh generator. Pengambilan data logger pertama dilakukan saat hari kedua (16/9) pukul 08.00 tepat saat data logger di nyalakan secara bersama oleh ke tiga puluh peserta lomba.

Berikut adalah hasil rekap data logger tim asal PENS selama lomba berlangsung,

Waktu
Pengecekan

Daya
akumulasi

Peringkat

(16/9) 12.00

191,23
watt

1

(16/9) 18.00

603,65
watt

3

(17/9) 00.00

668,12
watt

3

(17/9) 06.00

672,25
watt

3

(17/9) 12.00

733,81
watt

4

(17/9) 18.00

814,24
watt

5

(18/9) 00.00

973,55
watt

7

(18/9) 06.00

1087,53
watt

7

(18/9) 10.00

1093,62
watt

6

"Akibat adanya badai fhilipina jadi angin disini naik ekstrim, sedangkan turbin kami kita desain pada kecepatan angin 4 – 8 m/s, dari sistem kami daya yang dihasilkan bisa mencapai 400 watt," ungkap Khilmy mahasiswa 3 D4 SPE. Selama kompetisi berlangsung tim E-Wind seringkali mengalami trouble pada turbin akibat badai yang menyerang hingga kecepatan angin 18m/s sehingga beberapa kali pula menaik turunkan turbin untuk repair. Gangguan pertama mengakibatkan jatuhnya penyangga transmisi (gear box). Beruntung saat itu turbin masih bisa diamankan. Sempat dua kali turbin angin dibawa ke workshop untuk trobleshooting, berbagai upaya dilakukan agar tim tidak kehilangan banyak waktu. Hasil akumulasi daya terakhir yang diperoleh menempatkan E-Wind pada 10 besar finalis. (nan)

wpChatIcon
EnglishIndonesian