Surabaya, pens.ac.id – Dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional 2022, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) usai menyelenggarakan upacara bendera dengan mengusung tema “Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar”. Upacara tersebut diselenggarakan pada hari Jumat (25/11), bertempat di Ruang Auditorium Lantai 6 Gedung Pascasarjana PENS yang diikuti oleh para dosen, serta beberapa staff dan karyawan. Upacara ini dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan yang ditujukan kepada para guru di seluruh Indonesia.

Prosesi upacara dimulai pada pukul 08.00 WIB. Terdapat beberapa hal yang membedakan upacara peringatan Hari Guru Nasional ini dengan upacara biasa. Pada prosesi Upacara Hari Guru Nasional terdapat penyanyian lagu “Hymne Guru” dan “Terimakasih Guruku” sebagai wujud apresiasi untuk para guru yang diikuti oleh seluruh peserta upacara. Dalam prosesi upacara kali ini, Direktur PENS yakni Ali Ridho Barakbah, S.Kom, Ph.D. sebagai pembina upacara  menyampaikan amanat dari Menteri Kependidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Pidato tersebut berisi tentang pesan-pesan yang ditujukan kepada para guru di Indonesia untuk terus bersama Kemdikbudristek dalam melakukan perubahan dan pembaharuan demi masa depan pendidikan di Indonesia. Dalam pidato tersebut juga menjelaskan mengenai Platform Merdeka Belajar guna memenuhi kebutuhan para guru akan ruang untuk belajar, berkarya, dan berkolaborasi. Selain itu, Kemendikbudristek senantiasa membuka kesempatan bagi para guru untuk mengikuti program-program lain seperti program Guru Penggerak dan program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Tidak hanya itu, pidato yang dipaparkan oleh Direktur PENS tersebut juga membahas terkait kesejahteraan para guru yang perlu didukung dengan terus memprioritaskan pengangkatan guru honorer sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui seleksi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK).

Diharapkan dengan adanya apresiasi dalam peringatan ini, menjadi momentum para guru untuk terus menjadi garda terdepan dalam hal pendidikan di Indonesia dan para mahasiswa juga menjadi lebih menghargai jasa para guru karena menjadi guru bukanlah suatu hal yang kecil. “Mahasiswa memiliki kewajiban untuk menghargai para guru dikarenakan menjadi guru bukanlah perkara yang mudah. Tidak semua orang bisa menjadi guru. Untuk menjadi guru diperlukan kesabaran dan jiwa pendidik yang kuat. Maka dari itu, kita harus khususkan mereka dengan sebaik-baiknya,” ujar Kholid Fathoni, S.Kom., M.T., selaku Kepala Departemen Teknologi Multimedia Kreatif (DTMK) PENS. (may/irf)

wpChatIcon
EnglishIndonesian