Surabaya, pens.ac.id – Sebagai salah satu bentuk pengabdian terhadap masyarakat, Sosialisasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dengan Virtual Reality (VR) sukses dilaksanakan oleh Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Lamongan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Berlangsung secara daring dan luring pada Jumat (17/09), kegiatan ini dibuka untuk siswa-siswi SMU dan SMK wilayah Lamongan dan turut dihadiri oleh beberapa dosen PENS. Sosialisasi tersebut bertujuan untuk memberikan berbagai informasi mengenai TOGA yang dikemas dalam bentuk VR.

Kegiatan penyerahan VR card board dan goodie bag digelar secara luring pada pukul 08.30 WIB. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan guru dari beberapa SMU dan SMK wilayah Lamongan dan sukses dihelat dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. “Beberapa sekolah kami berikan VR card board, harapannya agar di kemudian hari bisa digunakan sebagai media pembelajaran dan paling tidak mengetahui apa sih VR itu,” ungkap Fardani Annisa Damastuti, S.ST, MT yang merupakan Ketua Program Studi D3 Multimedia Broadcasting (MMB) PSDKU Lamongan.

Agenda berikutnya yakni sosialisasi mengenai TOGA melalui VR yang dihelat secara daring melalui aplikasi Zoom Video Conference pada pukul 13.00 WIB. Sesi ini diawali dengan pengenalan materi tentang VR oleh salah satu dosen Program Studi MMB PSDKU PENS, Darmawan Aditama. Berbagai penjelasan mengenai realitas maya mulai dari sejarah, kelebihan dan kekurangan, hingga cara kerja. Selain itu, adapun pemutaran video guna mempermudah peserta dalam menyerap ilmu yang telah diberikan.

Setelah pemaparan mengenai VR usai, terdapat demonstrasi salah satu produk game aplikasi VR bernama Gardens Tour oleh Fifi Maghfirotun Nisa selaku pembicara kedua. Dalam aplikasi tersebut, pengguna dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan menemukan informasi menarik serta melakukan simulasi pembuatan produk olahan dari tanaman obat keluarga. Narasumber yang akrab dipanggil Fifi ini turut menyampaikan bahwa untuk menikmati fitur pada Gardens Tour hanya membutuhkan dua media sebagai penunjang, yakni smartphone dan VR card board.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi pemberian door prize berupa VR card board bagi tiga peserta yang dapat menjawab pertanyaan. “Kami berharap dengan adanya game edukasi ini, peserta tidak hanya bermain tetapi juga belajar,” tutur Fardani Annisa Damastuti, S.ST, MT. Diharapkan dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat meningkatkan wawasan, terutama di bidang Virtual Reality sekaligus tanaman obat keluarga. (ten)

wpChatIcon
EnglishIndonesian