Surabaya, pens.ac.id – Dunia industri tengah memasuki era Revolusi Industri 4.0 yang berdampak ke berbagai bidang, tidak terkecuali jurnalisme. Dalam upaya peningkatan kesiapan menghadapi era tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) telah usai menggelar Seminar dan Workshop Nasional Jurnalis 2018 dengan mengusung tema Journalist in Industrial Revolution 4.0. Dilaksanakan selama dua hari, terhitung sejak Sabtu (20-21/10), kegiatan ini bertempat di Ruang Miniteater pada hari pertama, dan Ruang Teater Gedung D3 di hari selanjutnya.

Serangkaian kegiatan diawali dengan sambutan oleh Ahmad Faiq Naufal selaku Presiden BEM PENS 2018, kemudian dilanjutkan oleh Selviana Lailatul Maghfiroh sebagai penanggung jawab kegiatan. Memasuki acara inti,  Mahesa Nugraha P. M., S.Ikom yang merupakan Video Journalist di PT NET Mediatama memaparkan materi mengenai peran seorang jurnalis di era Revolusi Industri 4.0. “Saran dari saya untuk yang ingin turun di dunia jurnalistik, jadikanlah jurnalis bukan hanya sebuah pekerjaan tapi juga passion. Sehingga Anda akan bisa memberikan informasi yang bisa dipertanggungjawabkan dan bermanfaat untuk masyarakat,” ungkapnya.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Arifina Budi A. yang merupakan Community Editor at IDN Times dengan mengusung tema Journalist On a Society. Dalam materi tersebut, dijelaskan perihal kerja seorang jurnalis, serta tahapan dalam pembuatan suatu berita. Tidak hanya melalui materi, untuk mengasah kemampuan peserta diberikan pula penugasan yakni dengan memilih kelompok dan membuat artikel yang dituliskan pada IDN Community. Seluruh peserta pun tampak antusias mengikuti jalannya kegiatan ini.

Pada hari kedua, terdapat pula pelatihan dan implementasi materi yang telah dipaparkan sebelumnya. Hasil penugasan dari setiap kelompok dipilih yang terbaik untuk menjadi pemenang. Pada seminar dan workshop ini ditekankan bahwa seorang jurnalis harus cerdas dalam memilih berita dengan mengetahui perbedaan antara berita hoax dan yang dapat dipertanggungjawabkan. Kegiatan ini mendapat kesan positif dari para peserta. “Kita sebagai generasi muda disini ingin tahu cara untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0 sebagai jurnalis, dan dari kegiatan ini saya telah belajar cara mendapatkan berita akurat dan tidak hoax seperti yang sering kali muncul di media,” pungkas Laila Rezty selaku peserta. (umi/res)

 

 

wpChatIcon
EnglishIndonesian