Surabaya, pens.ac.id – Perkembangan teknologi semakin pesat pada era ini menyebabkan tradisi dan budaya bangsa Indonesia pun semakin luntur. Mengenai hal tersebut Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dalam serangkaian perayaan Dies Natalis yang ke-30, telah usai menggelar acara yang bertajuk “Dolanan Carnival” pada Minggu (6/5). Bertempat di kampus PENS, acara tersebut dibuka untuk umum. Kegiatan yang menghadirkan permainan-permainan tradisional ini, berlangsung pada pukul 08.00 WIB hingga 13.00 WIB.

Pembukaan acara diisi dengan sambutan oleh ketua pelaksana yakni Tri Harsono, S.Si, M.Kom., Ph.D. Dengan mengusung tema “Kearifan Lokal untuk Membangun Sinergi dan Kolaborasi”, usai sambutan terdapat penampilan pencak silat dan hiburan. ”Harapannya dengan tema yang diusung, PENS sebagai politeknik ternama di Indonesia, bahwasannya tidak meninggalkan aktivitas yang dapat meningkatkan keterampilan dari psikomotoriknya. Serta memanfaatkan hal yang dapat dipetik dari kegiatan non digital ini,” jelasnya.

Dalam dolanan carnival ini, dihadirkan photobooth dengan nuansa tradisional, yang mana terdapat beberapa barang dan juga baju khas jawa sebagai properti untuk berfoto bersama. Kemeriahan tampak saat puncak perayaan yang terbagi dengan beberapa kegiatan dengan lokasi yang berbeda. Mulai dari bazar rakyat, hiburan yang dihiasi dengan persembahan tari, musik, hingga dongeng oleh Prasetya Baya. Beragam permainan tradisional, diantaranya lompat tali, bentengan, lari bakiak, hula-hoop, engklek, gasing, dan egrang, turut memeriahkan acara.

Tanggapan positif pun muncul dari masyarakat umum dan juga mahasiswa PENS yang antusias mencoba berbagai permainan. Dalam dolanan carnival ini, Aini sebagai masyarakat umum menyampaikan bahwa tema yang diangkat baik untuk dilakukan kedepannya. Hal itu demi meningkatkan kreativitas masyarakat, khususnya anak-anak yang nyaris tidak mengenal permainan tradisional sebelum adanya teknologi seperti gadget. (umi/mus)

wpChatIcon
EnglishIndonesian