EEPIS Online – Penguasaan teknologi di Indonesia dinilai mampu saingi Cina. Setidaknya itulah yang

disampaikan Dr. Ir. Jumain Appe, Msi. kepada 859 orang mahasiswa PENS dalam acara

pengukuhan mahasiswa baru tahun ajaran 2017/ 2018 di Lapangan Merah Kampus PENS pagi

ini (30/08).

“Teknologi yang dipamerkan hari ini sudah cukup maju, bisa kalahkan Cina. Tinggal bagaimana

produk yang mereka (mahasiswa, red.) ciptakan ini bisa dipasarkan,” kata Dirjen Penguatan

Inovasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi ini usai melihat pameran karya

mahasiswa PENS.

Mengenai pendidikan politeknik di Indonesia juga tidak kalah kualitasnya dengan politeknik di

luar. Adanya teaching factory yang sudah dikembangkan di beberapa perguruan tinggi

membantu meningkatkan kualitas SDM.

“Mahasiswa politeknik harus memiliki potensi yang baik, siap bekerja atau menciptakan

lapangan pekerjaan sehingga kemampuan SDM yang dimiliki ini bisa bersaing di luar,” kata

Jumain.

Senada, Dr. Zainal Arief, Direktur PENS juga mengemukakan hal yang sa a. “PENS pun

melakukan beberapa perubahan kurikulum menyesuaikan dengan kebutuhan industri. Sehingga

lulusan kami diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasar, di luar berwirausaha, “terangnya.

Menyampaikan materi bertema Peran Politeknik dalam Implementasi Sistem Inovasi Nasional

dan Daerah Guna Meningkatkan Daya Saing Bangsa, Jumain pun berpesan agar ke depannya

harus dicarikan solusi kerjasama dengan industri dan pasar.

“Semoga ke depan kami bisa membantu pembiayaan riset dan teknologi. Agar bisa melakukan

produksi lebih lanjut dan trial production atau uji coba di pasar. Misalnya alat kontrol pada

pasien di rumah sakit. Kita bisa memproduksinya lalu menyiapkan testimoni pasien dan

pemakai. Jika sudah baik, bisa coba diperbanyak dalam skala besar untuk dipergunakan di rumah

sakit, terutama rumah sakit pendidikan kita,” imbuh beliau.

Mengakhiri pidatonya Beliau pun berpesan pada mahasiswa untuk senantiasa melakukan riset

dan mengembangkan produknya. “Karena teknologi ini tidak akan pernah mati,”katanya.

(humas)

wpChatIcon
EnglishIndonesian