Surabaya, pens.ac.id – Dalam rangka mendorong organisasi mahasiswa untuk peduli serta berkontribusi pada masyarakat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia kembali mengadakan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2025. PENS sebagai kampus vokasi unggulan pun turut mempersiapkan diri secara serius dalam program ini dengan menggelar sosialisasi pada Rabu (30/4). Bertempat di Ruang A301 Gedung Sarjana Terapan, kegiatan tersebut mengundang Zakha Maisat Eka Darmawan, S.ST., M.T. sebagai pemateri yang membahas mengenai Penyusunan Sistematika Proposal.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, pelaksanaan PPK Ormawa 2025 menerapkan aturan baru, di mana setiap peserta yang menerima pendanaan nasional hanya dapat terlibat dalam salah satu program, yakni PPK Ormawa, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), atau Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi seluruh mahasiswa. Sejalan dengan itu, mahasiswa juga diarahkan untuk menjangkau wilayah yang minim akses pengabdian melalui 13 tema prioritas pemerintah. Seluruh proses perencanaan akan didukung oleh unit terkait, dengan penyesuaian biaya pada komponen perjalanan yang dipangkas hingga 50 persen.

Melalui sambutan dari Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan dan Sumber Daya Manusia, Dr. Tri Budi Santoso, S.T., M.T., menegaskan bahwa strategi pelaksanaan tahun ini difokuskan pada perbaikan kelengkapan dokumen serta pemilihan topik pengabdian yang berdampak dan menarik perhatian. Mahasiswa didorong untuk memanfaatkan potensi desa-desa mitra yang telah menjalin kerja sama sebelumnya. “Kami menargetkan penyusunan proposal sebanyak mungkin, yang nantinya akan diseleksi secara internal hingga terpilih sepuluh proposal terbaik. Ingat, pengalaman dalam mencoba adalah hal yang berharga dan tidak akan terulang kembali,” ungkapnya. 

Sementara itu, Zakha Maisat Eka Darmawan, S.ST., M. T. memberikan arahan agar kontribusi program pengabdian tidak hanya berhenti pada penyediaan alat atau sistem, melainkan juga mencakup keberlanjutan dan dampak nyata bagi masyarakat. Pemilihan mitra pengabdian disarankan berbasis pada data indeks pembangunan manusia dan tidak berdasarkan preferensi semata. Selain itu, kualitas studi literatur serta dokumentasi program harus menjadi perhatian utama dalam penyusunan proposal.

Peran mahasiswa sebagai agen perubahan menjadi sorotan utama dalam program tersebut. Dengan persiapan yang matang dan pendampingan dari berbagai pihak di lingkungan kampus, PENS berharap mampu meloloskan lebih banyak proposal pada PPK Ormawa 2025 serta berkontribusi positif bagi masyarakat. Inisiatif ini juga menjadi sarana untuk menumbuhkan kepedulian sosial dan meningkatkan kapasitas kepemimpinan generasi muda, khususnya di lingkup organisasi mahasiswa. (ann) 

wpChatIcon
EnglishIndonesian