Surabaya, pens.ac.id – Super Walisongo Information Technology Festival (SWITCH FEST) 2023 yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi (HMJ TI) UIN Walisongo Semarang usai dihelat. Berlangsung secara daring selama enam minggu, terhitung sejak Selasa (29/8), Tim Graves yang beranggotakan Dimas Fahrul, M. Roy Farchan, dan Zahrotul Hidayah menjadi delegasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) yang mengikuti serangkaian tahap pada kompetisi tersebut. Sesuai dengan tema lomba, yakni “Bring Our Technology to be Great Story”, Tim Graves menciptakan aplikasi pencegahan penyalahgunaan data. Ditutup dengan awarding pada Selasa (10/10), tiga mahasiswa tersebut berhasil membawa kabar baik dengan meraih Juara 2 kategori Programming Competition.

Programming Competition menjadi salah satu cabang lomba dalam ajang SWITCH FEST 2023 yang memfokuskan pesertanya untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat melalui sebuah aplikasi berbasis website maupun mobile. Dimulai dengan tahap penyisihan, Tim Graves berhasil mengunggulkan diri melalui pitch deck dan video presentasi aplikasi pencegahan penyalahgunaan data ciptaan mereka. Aplikasi cetusan mahasiswa Diploma III dan Sarjana Terapan Program Studi Teknik Informatika tersebut sukses membawa mereka menuju tahap final. Kebolehan Tim Graves dalam mempresentasikan aplikasinya secara daring melalui aplikasi Zoom Video Conference, berhasil meyakinkan juri untuk memberikan mereka kemenangan Juara 2.

Aplikasi pencegahan penyalahgunaan data milik Tim Graves adalah aplikasi penyimpanan dokumen pribadi yang berbasis zero knowledge dan blockchain. Melalui aplikasi tersebut, masyarakat atau mitra dapat saling bertukar data tanpa harus melihatnya pada dokumen fisik yang telah diverifikasi oleh pemerintah. Tim Graves mengungkapkan bahwa ide untuk menciptakan aplikasi tersebut muncul setelah menyadari maraknya penipuan maupun penyalahgunaan dokumen seperti pinjaman online, pemilihan umum, dan masih banyak lagi.

Berhasil mengalahkan sejumlah tim terbaik delegasi perguruan tinggi se-Indonesia, Dimas mengaku senang karena berhasil unggul setelah bersaing dengan aplikasi solutif ciptaan tim lain. Mahasiswa Sarjana Terapan Program Studi Teknik Informatika tersebut juga berpesan kepada mahasiswa PENS agar berani mencoba untuk meningkatkan kemampuan dari berbagai lomba yang ada. “Prestasi saya bersama dengan teman-teman yang lain mungkin bisa dijadikan motivasi untuk berani mengikuti berbagai perlombaan yang ada. Sebab melalui perlombaan, kita dilatih dan dituntut untuk bisa berpikir kritis serta memperdalam kemampuan,” ungkap Dimas Fahrul. (ath/may)

wpChatIcon
EnglishIndonesian