Surabaya, pens.ac.id – Rapat Senat Terbuka Luar Biasa kembali dihelat pada Senin (6/11), di Ruang Auditorium Lt. 6 Gedung Pascasarjana Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Prosesi tersebut menjadi bentuk apresiasi bagi dua Guru Besar dari Departemen Informatika dan Komputer, yakni Prof. M. Udin Harun Al Rasyid, S.Kom., Ph.D., dalam bidang ilmu computer network (Internet of Things) dan Prof. Iwan Syarif, S.Kom., M.Kom., M.Sc., Ph.D. dalam bidang ilmu kecerdasan buatan. Pengukuhan Guru Besar ketujuh dan kedelapan yang dimiliki oleh PENS ini turut dihadiri oleh sejumlah keluarga Guru Besar serta civitas akademika PENS.

Dimulai pada pukul 09.00 WIB, rapat resmi dibuka dengan ketukan palu dari Ketua Senat, yakni Dr. Firman Arifin, S.T., M.T. Selanjutnya, dilakukan pembacaan Surat Keputusan (SK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) serta riwayat hidup dari kedua Guru Besar tersebut. Profil singkat Guru Besar Departemen Komputer dan Informatika ini menjadi bukti kegigihan mereka dalam memantaskan diri untuk meraih gelar kehormatan barunya. Penyerahan SK Kemendikbudristek RI oleh Ketua Senat dan pengalungan samir oleh Direktur PENS menjadi tanda dikukuhkannya Prof. M. Udin Harun Al Rasyid, S.Kom., Ph.D., sebagai Guru Besar kedua serta Prof. Iwan Syarif, S.Kom., M.Kom., M.Sc., Ph.D., sebagai Guru Besar ketiga yang dimiliki oleh Departemen Teknik Informatika dan Komputer sejak PENS berdiri.

Prosesi ini sekaligus menjadi kesempatan bagi kedua Guru Besar untuk menyampaikan hasil penelitiannya melalui orasi ilmiah. Secara berurutan, Prof. M. Udin Harun Al Rasyid, S.Kom., Ph.D., menyampaikan orasi ilmiahnya yang berjudul “Mobile edge Computing and Crowdsensing on the Internet of Things” dan dilanjut dengan orasi ilmiah dari Prof. Iwan Syarif, S.Kom., M.Kom., M.Sc., Ph.D., dengan judul “Penerapan Kecerdasan Artifisial untuk Menuju Indonesia Emas 2045”. Melalui sambutan Direktur PENS, yakni Ali Ridho Barakbah S.Kom., Ph.D., civitas akademika PENS optimis bahwa dengan dikukuhkannya kedua Guru Besar tersebut akan banyak produk hasil penelitian tercipta guna membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di tengah masyarakat.

Momen tersebut tentu tidak hanya menjadi momen bahagia bagi para Guru Besar, namun juga keluarga dan kerabat. “Tentunya momen ini menjadi titik tolak keberhasilan bagi bapak, setelah melewati sebuah perjuangan yang panjang. Melihat beliau kini menjadi Guru Besar, pastinya menjadi kebahagiaan tersendiri bagi saya, sebagai seorang istri yang terus mendampingi bapak melewati berbagai rintangan yang ada,” ungkap Sri Syahraningsih S.E., istri dari Prof. M. Udin Harun Al Rasyid, S.Kom., Ph.D.

Prosesi pengukuhan Guru Besar turut menjadi pengingat dan motivasi bagi civitas akademika PENS untuk terus mengimprovisasi diri. “Harapannya, semoga pengukuhan ini dapat menjadi motivasi bagi yang lain untuk melakukan improvisasi diri bersama-sama. Improvisasi itu dapat terwujud dalam proses pembelajaran, penelitian, maupun pengabdian masyarakat,” tutup Direktur PENS tersebut. (ath/run)

wpChatIcon
EnglishIndonesian