Surabaya, pens.ac.id – EEPIS Flight Robot in Indonesia (EFRISA), salah satu tim robot PENS lakukan terobosan besar untuk teknologi pesawat tanpa awak (drone) atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Research Group (RG) di bawah naungan Laboratorium Industrial Robotik dan IoT PENS tersebut inovasikan komponen untuk drone yang diberi nama EEPIS Flight Autopilot Controller (EFALCON). Flight controller hasil inovasi dosen dan mahasiswa PENS ini telah didaftarkan dalam Hak Kekayaan Intelektual (HKI), serta dipasarkan melalui toko online dan toko komponen elektronik yang ada di Kota Surabaya, Rabu (19/09). Inovasi ini membuktikan bahwa EFRISA dan PENS sukses memajukan teknologi UAV dan mendorong kemandirian Indonesia dalam industri drone.
Sebagai produk UAV yang inovatif dari EFRISA, flight controller EFALCON telah resmi diluncurkan dan tersedia untuk publik. Teknologi canggih yang ditanamkan pada EFALCON, seperti prosesor utama Advanced RISC Machine (ARM) STM dan sensor-sensor penting seperti Inertial Measurement Unit (IMU), Global Positioning System (GPS), dan lainnya, membuatnya menjadi pilihan unggul dalam dunia drone. Keunggulan utama EFALCON adalah fleksibilitasnya yang luar biasa, dengan lebih dari 50 pin I/O yang dapat disesuaikan pengguna untuk penambahan sensor dengan mudah.
Selain itu, EFALCON juga telah diintegrasikan dengan Ground Control Station (GCS) yang umum digunakan, seperti Mission Planner, yang membuat pengoperasian lebih lancar dan efisien. Produk ini bahkan telah tersedia dalam paket yang mencakup GCS Pigeon, teknologi buatan PENS. Dengan dimensi yang ringkas dan kinerja yang tangguh, EFALCON menjadi pilihan ideal untuk berbagai jenis drone, seperti quadcopter atau pesawat fixed-wing, dengan kemampuan terbang selama 10 menit dengan baterai 11.1V 4000mAH.
Mochamad Mobed Bachtiar, S.ST, M.T. dan Iwan Kurnianto Wibowo, S.ST, M.T., dosen pengembangan EFALCON, beserta sejumlah mahasiswa PENS dari Program Studi Sarjana Terapan Teknik Komputer, yakni Yusuf Rifai, Nanda Alfi Syahriyah, dan Daniswara Prasetya Subagja telah berkomitmen selama lebih dari setahun untuk meriset dan mengembangkan flight controller ini. Dengan dukungan mitra seperti AWG Market, Toko Akhishop, PT Waprasta Global Teknologi, dan lainnya, mereka telah berhasil mewujudkan produk-produk UAV yang telah didaftarkan dalam Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan dipublikasikan dalam jurnal internasional dan nasional yang terindeks.
EFRISA juga telah menunjukkan keunggulan dan eksistensinya dalam kompetisi tingkat nasional. Usai berprestasi dalam Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2022 yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (PUSPRESNAS), September ini EFRISA akan kembali berkompetisi dalam KRTI 2023 di Lampung. Dengan berbagai penghargaan yang sudah diraih, EFRISA dan PENS terus mempertahankan komitmennya untuk terus berinovasi dan bersaing di tingkat nasional dan memajukan teknologi UAV di Indonesia. (ina)