Surabaya, pens.ac.id – Sebanyak 145 civitas akademika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) usai jalani tes urine yang berlangsung di Ruang Rapat Lt. 1 Gedung Pascasarjana PENS pada hari Senin (11/9). Kegiatan tes urine ini merupakan agenda tahunan sesuai dengan surat yang diturunkan oleh Direktorat Jenderal Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Surabaya turut mendukung penuh kegiatan tersebut sebagai bentuk implementasi Rencana Aksi Nasional (RAN) Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) yang bertujuan mewujudkan lingkungan PENS bersih dari narkotika.
BNN Kota Surabaya menyatakan bahwa 153 kelurahan di Kota Surabaya terdeteksi tidak aman hingga masuk dalam indikator bahaya atau rawan dari narkotika. Hal ini turut menjadi perhatian khusus bagi PENS untuk ikut serta dalam pencegahan penyalahgunaan narkotika. “Tes urine ini merupakan agenda wajib tahunan, di tahun 2021-2022 terdapat 5% dari jumlah pegawai yang ikut serta dalam kegiatan ini, dan hanya untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) saja. Namun pada tahun 2023, Direktorat Jenderal Vokasi meminta 30% dari jumlah pegawai, baik dari ASN, Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN), hingga cleaning service,” ucap Suria Hardita Duanti Putri, S.H., selaku Pegawai PENS.
Bekerja sama dengan BNN Kota Surabaya, PENS diharapkan dapat menjadi institusi pendidikan yang bersih dari narkotika. “Saya harap nantinya PENS bisa melakukan kegiatan tes urine ini secara berkala sesuai dengan Instruksi Presiden (INPRES) No. 2 Tahun 2020 yang akan dilaporkan secara struktur di kementerian masing-masing,” tutup Hari Prianto, S.E., selaku Ketua Tim Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Surabaya. (haz/suc)