Denpasar, pens.ac.id – Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) usai menggelar International Electronics Symposium (IES) yang ke-25. Dengan tema “Unlocking the Potential of Immersive Technology to Live a Better Life” kegiatan ini turut mengundang 6 keynote speaker terkemuka serta beberapa pemateri workshop yang ahli dibidangnya. Turut hadir pula jajaran direksi PENS, tamu undangan, dan para peserta IES. Berlangsung selama dua hari, dari hari Selasa hingga Rabu (8-9/8), kegiatan ini bertempat di Patra Resort & Villas Bali. Keberhasilan IES dapat terlihat dari penerimaan 110 paper dengan rincian 62 paper IES Engineering Technology and Applications (IES ETA) dan 48 paper IES Knowledge Creation and Intelligent Computing (IES KICIC).

Konferensi ini berkolaborasi dengan Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Indonesia Section, Universitas Bremen, Technische Hochschule Brandenburg, Hochschule Darmstadt, dan Musashino University. Pada hari pertama, terdapat tiga keynote speaker yang mempresentasikan penelitiannya. Prof. Dr.-Ing. Gabriel Zachmann dari University of Bremen, Germany, dengan topik “Virtual Twins for Science, Engineering, and Decision-Making“, telah menghadirkan perspektif yang menjembatani dunia virtual dengan kehidupan nyata. Prof. Dipl. Des. Julia Schnitzer dari Brandenburg University of Applied Sciences, Germany, melalui topik “Virtual Identity in Social XR“, membawa pemahaman tentang bagaimana identitas virtual membentuk relasi manusia dalam lingkungan digital. Sementara itu, Prof. M. Udin Harun Al Rasyid, Ph.D dari PENS, memaparkan topik “Mobile Edge Computing and Crowdsensing on the Internet of Medical Things“, mengajak peserta untuk memahami bagaimana komputasi edge dan pengumpulan data massal berperan dalam perkembangan teknologi medis. Terdapat pula workshop dengan 3 tema yaitu Immersive Technology, Artificial Intelligence, dan Wireless Communication Networking.

Hari kedua IES, tiga keynote speaker lainnya turut memberikan peran untuk berbagi wawasan dalam penelitiannya. Prof. Dr. Paul Grimm dari Darmstadt University of Applied Sciences, Germany, memaparkan topik “Immersive Spaces” dan menghadirkan pandangan tentang bagaimana menciptakan lingkungan yang lebih mendalam dalam dunia imersif. Assoc. Prof. Dr. Shiori Sasaki dari Musashino University, Japan, mengangkat topik “Global Environmental Database System” dan memandang pentingnya mengelola data lingkungan global secara efektif untuk keberlanjutan planet. Prof. Wen-Chung Kao dari National Taiwan Normal University, sekaligus Taiwan & President of IEEE Consumer Technology Society, melalui topik “Visible-spectrum Gaze Tracking System Design and Its Application“, membawa peserta untuk memahami potensi aplikasi pelacakan pandangan dalam berbagai konteks. Dalam kedua hari tersebut terdapat oral presentation secara paralel yang dilakukan oleh para peserta IES.

Dibalik kesuksesan IES  tentu saja terdapat beberapa tantangan yang dihadapi, “Tantangan utama yang kami hadapi di awal-awal adalah bagaimana mendapatkan paper internasional yang terbaik, bukan hanya dari dalam negeri, tapi juga dari luar negeri. Kami melakukan berbagai strategi, termasuk penyebaran informasi melalui media, promosi, serta berkomunikasi langsung dengan rekan-rekan di luar negeri. Kami menyampaikan bahwa konferensi internasional ini adalah peluang baik untuk berinteraksi dengan peneliti dari berbagai negara, dan kami sangat senang berhasil menerima kontribusi paper dari sekitar 15 negara. Ini adalah pencapaian yang menggembirakan dalam memperluas jaringan kolaborasi dan pengetahuan.,” ujar Dr.-Ing. Hestiasari Rante, S.T., M.Sc. selaku General Chair IES 2023 

Salah satu peserta, Faizulddin Ebrahimi, yang merupakan pelajar dari Kazakhstan sekaligus mahasiswa PENS, mengungkapkan kesannya terhadap acara ini. “Actually IES impression because for me it was like a have to how I can express it because it made me feel amazing. I learned a lot of new things from this conference. Now that the conference is finished, I feel like I took only a drop of the knowledge that this conference provided for me. I could talk on a drop of those knowledge,”

Tidak hanya memberikan wawasan, Prof. Dr.-Ing. Gabriel Zachmann selaku keynote speaker turut memberikan pesannya untuk para partisipan IES 2023, “The message would be talk to everybody you can. and you know gain much information and insights and future ideas for future work as much as possible. That’s what conferences are for – to gain lots of insights and lots of ideas. That’s the most important value of a conference,”

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi penghargaan kepada paper terbaik dari setiap kategori dan pidato penutup yang disampaikan oleh Ali Ridho Barakbah, S.Kom., Ph.D., selaku direktur PENS. Dengan berakhirnya kegiatan ini, telah membawa manfaat besar bagi para peserta dalam hal peningkatan pengetahuan, pertukaran ide, serta peluang kolaborasi di bidang teknologi elektronik. Semoga hasil riset dan inovasi yang dibahas dapat memberikan dampak positif pada perkembangan teknologi, mendorong kemajuan dalam keberlanjutan teknologi informasi terutama dalam bidang immersive technology. (may).

wpChatIcon
EnglishIndonesian