Surabaya, pens.ac.id – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) menggelar Upacara Bendera yang dilaksanakan di Lapangan Basket Gedung D4 PENS pada Rabu (17/8). Setelah berlangsungnya upacara, untuk menjaga semangat kemerdekaan, agenda dilanjutkan dengan berbagai perlombaan yang turut diikuti oleh sivitas akademika PENS. Antusiasme peserta dalam mengikuti upacara dan perlombaan kali ini ditunjukkan dengan semangat yang menggelora menyambut hari kemerdekaan selepas dua tahun pandemi Covid-19 yang pelaksanaannya secara terbatas.

Wakil Direktur Bidang Akademik, Dr. Bambang Sumantri, S.T., M.Sc. bertindak sebagai inspektur upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI di lingkungan PENS tahun ini. Amanat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi turut dibacakan oleh inspektur upacara dihadapan peserta. Dalam amanat tersebut  dijelaskan bahwa sistem pendidikan di Indonesia saat ini sudah berpihak kepada murid dan memerdekakan guru untuk berkreasi dalam mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka dan Merdeka Mengajar.

Serangkaian kegiatan hari kemerdekaan RI ke-77 di PENS semakin meriah dengan diadakannya lomba 17 Agustus. Terdapat lima jenis perlombaan yang seru dan penuh kegembiraan, diantaranya makan kerupuk estafet, kempit balon estafet, makan biskuit kekinian, giring bola estafet, dan bakiak JOSS. Meski persiapannya terbilang mendadak, namun lomba tetap berlangsung meriah sehingga terjalin kekompakan dan kebersamaan bagi sivitas akademika PENS. “Persiapan lomba hari ini langsung dipersiapkan mendadak dan dilaksanakan setelah pelaksanaan upacara,” ujar Gatot Hari Poernomo selaku panitia lomba.

Beberapa perlombaan terbilang unik, seperti bakiak JOSS dimana setiap tim terdiri dari empat orang harus menyamakan langkah kaki hingga ke garis finish dan meriakkan jargon PENS JOSS. Selanjutnya terdapat lomba menggiring bola dengan wajah peserta ditutup corong sehingga peserta hanya dapat melihat bola dari ujung lobang. Terakhir adalah lomba makan biskuit yang tengah viral saat ini, dimana biskuit yang diletakkan di dahi peserta harus didekatkan ke mulut tanpa bantuan tangan. “Sangat senang bisa mengikuti lomba ini, diharapkan kedepannya lebih meriah lagi karena dari unsur mahasiswa masih sedikit,” Faris Naufal, mahasiswa peserta lomba. Setiap sesi perlombaan terdapat pemenang dan mendapatkan hadiah menarik dari panitia. (raf)

wpChatIcon
EnglishIndonesian