EEPIS Online – Siapa sangka seorang Dr. Dipo Alam, yang sempat menjabat sebagai Sekretaris
Kabinet Indonesia periode 2009-2014, ternyata turut berkontribusi dalam
pembangunan Gedung D4 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Kontribusi tersebut berlangsung dikala Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA menjabat sebagai direktur
PENS. Pada
selasa (10/2) lalu, PENS mengadakan acara ramah tamah dan sharing bersama Dr. Dipo Alam serta Prof. Dr. Ir.
Mohammad Nuh, DEA.

Sebelum memasuki
ruang sidang, Dr. Dipo Alam menyempatkan dirinya untuk mengunjungi pameran
teknologi yang digelar di Hall Gedung
D4 PENS pada waktu yang sama. Tidak hanya itu, beliau juga
tampak tertarik saat mencoba mencoba Bal-PENS (Segway) yang juga dipamerkan
bersama robot-robot PENS lainnya. Tak mau kalah, Prof. Dr. Ir. Mohammad
Nuh, DEA juga turut mencoba karya mahasiswa PENS tersebut. Kesan baik
diungkapkan Dr. Dipo Alam setelah melihat perkembangan PENS saat ini.

“Saya lihat standar
kebersihannya tinggi, mahasiswanya juga tampak semangat. Saya juga senang
melihat simulator
crane untuk
di pelabuhan yang tadi sempat dipamerkan. Terlihat SDM-nya (Sumber Daya Manusia)
sangat maju dan berkembang,” ungkap beliau setelah mengunjungi pemeran
teknologi tersebut.

Saat ramah tamah
dan sharing berlangsung, Dr.Dipo Alam membagikan pengalamannya saat menjalani
studi dan riset di Sendai, Jepang. Mulai dari tips untuk memberikan kesan baik
kepada partner kerja dan riset dari luar negeri, hingga tips untuk terus mengikuti
seminar dan konferensi internasional, ia bagikan kepada para dosen PENS. “Saya
ingin PENS ini menjadi
difference
(berbeda) dari pendidikan politeknik di Indonesia,” ungkap beliau disela-sela
obrolannya.

Beliau juga
mendukung adanya perencanaan pembangunan pendidikan khusus maritim baik di PENS
maupun ITS. Tidak hanya itu, beliau juga memberikan masukan terhadap riset nano
satelit PENS yang bekerjasama dengan perusahaan riset satelit asal Denmark.
Senada dengan Dr.Dipo Alam, Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA yang sempat
mengadakan riset serupa pada 5 tahun yang lalu, juga mengungkapkan dukungannya. 

“Jadi dengan nano, size-nya (ukuran satelit) akan semakin
kecil namun kapasitasnya akan luar biasa. Terimakasih karena PENS meneruskan
riset ini, kita akan mencarikan dukungan sampai dapat diluncurkan, sampai
mengorbit. Tenang saja itu (
nano satelite)
sangat mungkin untuk diciptakan, jangan khawatir,” ungkap Dr. Ir.Mohammad Nuh, DEA.
(zya/nan)

wpChatIcon
EnglishIndonesian