EEPIS-Online(12/02), – Kegiatan pengabdian masyarakat
bertajuk Beyond Engineering Education (BEE) Intership 2015 yang digelar di Desa
Tegal Randu, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang resmi berakhir. Kegiatan yang
dilaksanakan selama hampir 2 minggu (1-13/2) tersebut menghasilkan 3 produk
yang bertujuan untuk memecahkan masalah masyarakat lokal.

BEE Intership merupakan kegiatan pengabdian
masyarakat yang dilaksanakan oleh Politeknik Elektronika Negeri  Surabaya (PENS) bekerjasama dengan Pusan
National University (PNU), Korea Selatan. Sebanyak 11 mahasiswa PENS dan 6 mahasiswa PNU
turut andil dalam kegiatan bertajuk
sosial tersebut. Bahkan, antusiasme para dosen pun terlihat dengan partisipasi 6 dosen dari PENS dan 2 profesor asal PNU, diantaranya yakni Prof. Junwo Chae dan Prof. Kim
Sugyong.

Serangkaian kegiatan dilaksanakan di dua
tempat berbeda secara bergantian. Tahap presentasi,  pembuatan
produk serta opening ceremony dilakukan langsung di PENS,
sedangkan proses riset dan pengaplikasiannya, bahkan closing
ceremony
pada Rabu (11/02) untuk
menutup langsung acara tersebut digelar di Desa Tegal Randu,
Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang .

Meski bekerjasama
dengan orang yang berasal dari kebangsaan berbeda dan melakukan aktivitas di
tanah orang lain, rupanya kegiatan ini ternyata mampu
meninggalkan kesan tersendiri terhadap salah satu mahasiswa PNU. “Disana kami
mendapatkan banyak permasalahan lokal, dan kami berlatih bagaimana untuk
bekerja dalam tim, belajar berkomunikasi dengan teman-teman dari Indonesia dan
juga belajar untuk memecahkan masalah bersama.” terang Adam, mahasiswa program studi Mechanical Engineering dalam bahasa Inggris yang lancar.

Program BEE Intership 2015 akhirnya sukses menciptakan
3 produk yang berlatar belakang masalah masyarakat Lumajang khususnya di Desa
Tegal Randu.  Seperti water purified atau penjernih air, fruit cutter (pemotong buah) dan turkey
cage (kurungan kalkun). Harapannya, produk-produk tersebut dapat diterapkan
dengan baik. (zya/ber)

wpChatIcon
EnglishIndonesian