EEPIS-Online (11/10), Setelah menunggu dari pagi hingga menjelang senja tiba akhirnya panggilan tim EFRO untuk menuju buffer room. Sebelumnya KX-1 Krakatau berhasil take off dan flying dengan baik namun di tengah flying robot tim asal Lampung ini jatuh dengan radius yang lumayan jauh. Akhirnya satu panitia dan satu peserta mengejar ke tempat jatuh, namun saat kembali waktu sudah habis.

Sedikit berbeda dengan aksi tim EFRO di lapangan, setelah bersiap di ground control station akhirnya robot dengan warna biru kuning ini memasuki runway. Trial pertama gagal, pesawat hanya mampu terlempar tanpa sempat terbang. Hal serupa juga terjadi pada trial kedua. Tidak puas dengan kedua hasil tersebut, tim EFRO yang berada ditengah lapangan ini pun melakukan trial ketiga di akhir ternyata hasilnya tidak berbeda dengan trial sebelumnya.

Juri seketika langsung memanggil tim berikutnya, sepertinya menurut beliau robot fix wing milik PENS tidak ada harapan untuk terbang bebas. Saat ditemui pasca loma tim mengatakan bahwa trouble ini bukanlah hal yang biasa terjadi. Untungnya selama tiga kali trial tersebut robot EFRO masih utuh karena kontrksinya yang andal dan kuat.

Setelah kembali ke pitstop ternyata kesalahan dikarenakan pemasangan propeller yang terbalik. Kesalahan mendasar tersebut mendorong tim EFRO untuk semakin semangat mencoba lagi esok hari. Meski percobaan dilakukan secara mandiri (diluar penilaian) tim EFRO tetap akan mencoba, setidaknya dari mereka bisa mendapatkan kepuasan pribadi. (nan/ifl/dio)

wpChatIcon
EnglishIndonesian