EEPIS Online – Setelah melalui proses penjurian yang panjang, akhirnya dari 5 tim nominator, 3 tim berhasil raih gelar winner dalam Indonesia ICT Award (INAICTA) 2014. Prestasi yang diraih ini tentu sangat membanggakan mengingat adanya peningkatan dari tahun lalu di ajang yang sama PENS harus cukup puas dengan hanya mendapatkan 1 gelar winner dan 1 special mention.
Merupakan pelaksanaan kali kedelapan, INAICTA adalah ajang penghargaan teknologi yang rutin diselenggarakan tiap tahun oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika. INAICTA menekankan kepada aspek pemanfaatan teknologi yang diciptakan bagi masyarakat ketimbang kerumitan dari teknologi itu sendiri.Â
Penjurian tahap 1 dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2014 secara online terhadap lebih dari 1000 proposal. Dalam tahap 1 dipilih 8 nominator untuk masing-masing kategori. Terdapat 13 kategori lomba, diantaranya Health & Well-being, Tourism & Hospitality, Education & Culture, Finanical & SME, Research & Development, Games, Digital Interactive Media, Digital Animation, Student Projects: Applications, Student Projects: Games, Student Projects: Animation, e-Inclusion dan Applicative Robot.
Dalam penjurian tahap 1 ini, 5 tim dari PENS berhasil lolos dengan karya yaitu Forest Fire Detector pada kategori Research and Development, Low Cost Green Segway pada kategori Applicative Robot, I-hajj pada kategori E-Inclusion, 2in1 DiaMon pada kategori Health and Well-being dan TESCARA pada kategori Education and Culture.
5 tim nominator INAICTA 2014 asal PENS tersebut akhirnya berangkat ke Jakarta untuk melalui penjurian tahap 2 pada tanggal 27 Agustus 2014. Penjurian tahap 2 berlangsung secara tatap muka dengan mempresentasikan hasil karya yang dibuat kepada dewan juri. Penilaian ini dilaksanakan di Hotel Puri Denpasar, Jakarta Selatan. Setelah melalui penjurian tahap 2, karya dari tiap peserta selanjutnya dipamerkan di eksibisi INAICTA 2014 yang bertempat di Balai Kartini pada 29 Agustus 2014.
Malam penganugerahan INAICTA 2014 berlangsung di atrium Balai Kartini Jakarta. Dalam acara yang turut dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring. Â 3 tim asal PENS Â yang mampu memboyong gelar winner yaitu TESCARA, Low Cost Green Segway dan 2in1 DiaMon berhasil mendapatkan gelar winner. Gelar winner merupakan penghargaan tertinggi setelah married dan special mention.
Ketiga karya yang meraih gelar winner tersebut memang mencuri perhatian juri sejak awal. TESCARA merupakan tempat sampah yang dapat berbicara dan membuka sendiri kepada seseorang yang ingin membuang sampah. Karya yang diciptakan oleh Muhammad Wahyu Ziwangga, Muhammad Taufik dan Muhammad Ishom ini bertujuan untuk menumbuhkan budaya membuang sampah pada tempatnya bagi anak-anak.
Sedangkan 2in1 DiaMon merupakan aplikasi android terintegrasi dengan glukometer untuk monitoring diabetes. Karya ini dibuat oleh Farida Amila Husna, Rendra Budi Hutama, Achmad Sayfudin dan Rahmat Heru Kurniawan. Sementara Low Cost Green Segway merupakan karya dari Indra Ganesha, Edwin Aditya Herbanu dan Mas’ud Surya Gumilang.
"Saya tidak menyangka tim kami bisa mendapatkan penghargaan ini, banyak hal yang harus diperbaiki dan dikembangkan lagi", ujar Farida yang berhasil meraih penghargaan di bidang kesehatan (Health and Well-being). Dengan prestasi dalam ajang seperti INAICTA ini, membuktikan bahwasannya PENS kian mampu mengepakkan sayap untuk berkembang di beberapa cabang lomba unggulan selain robotik. (ren/nan)Â