EEPIS-Online (24/05), Sabtu (24/5) lalu menjadi momentum penting bagi Keluarga Mahasiswa (KM) PENS, PPNS dan ITS. Bagaimana tidak, pasalnya pada hari tersebut diadakan acara pelepasan Daerah Otonomi Politeknik (DOP). Daerah Otonomi Politeknik adalah nama yang mewakili dan mewadahi mahasiswa yang berada dalam jalur edukasi Politeknik, seperti PENS dan PPNS. PENS memang sudah mandiri secara statuta, namun baru tahun ini KM dari PENS dan ITS benar-benar akan berpisah.
Acara diselenggarakan di Taman Alumni ITS, dan dimulai pada pukul 19.00 WIB. Dengan dihadiri oleh ratusan mahasiswa ITS, PENS, dan PPNS, acara ini berlangsung meriah. Karena selain terdapat pelepasan DOP di puncak acara, terdapat juga beberapa event seperti PAMMITS, dan semua itu tergabung dalam konsep acara Interval 2014. Acara Interval sendiri digarap oleh Mahasiswa Baru angkatan 2013, dimana menjadi tugas satu angkatan untuk mengadakan event akbar ini.
Serangakaian acara pelepasan DOP dibuka oleh Mukhlis Ndoyo Said selaku Presiden BEM ITS. Dilanjutkan dengan sepatah dua patah kata dari Javan Aristianto Pradana, selaku Presiden BEM PENS dan Azhar Muhammad Fuad, selaku Presiden BEM PPNS. "Acara ini kami hadirkan karena memang tahun ini adalah tahun momentum terakhir kebersamaan kita di KM-ITS," ucap Mukhlis.
Pelepasan DOP diwakili oleh pelepasan tiga buah lampion ke udara oleh ketiga Presiden BEM tersebut. Prosesi ini terasa haru sembari disaksikan DPM PENS dan Himpunan-himpunan asal PENS.
Lalu apakah pengaruh dari lepasnya DOP dari KM ITS? Simpel, mahasiswa PENS dulunya masih bisa bergabung dalam fungsionaris organisasi di ITS, namun setelah lepasnya ini, mahasiswa DOP tidak lagi diperkenankan untuk bergabung. "Tapi bukan berarti lepas hubungan ya, kita masih harus tetap menjalin silaturahmi antar kedua belah pihak untuk saling sharing informasi dan pengalaman," tambah Mukhlis.
"Masih mengharapkan kerjasama dari ITS dibidang KM. Harapannya ini hanya sebuah simbolis pelepasan saja tapi bukan berarti hubungan baik juga terlepas," imbuh Javan.
Di akhir acara, ketiganya berfoto bersama dengan mengibarkan bendera kebanggan dari masing-masing BEM di Institusi mereka. "Saya terharu sekali ya, sedih juga harus pisah, dulunya kan keluarga. Ya, semoga kedepan kita tetap bersinergi membangun bangsa lah," ujar Fitria Nurhapsari, salah satu mahasiswa ITS menanggapi lepasnya DOP ini.
Kini, PENS benar-benar seratus persen mandiri, baik dari manajemen, status, dan mahasiswa. Bukanlah apa yang dibawa, tapi ikatan tali persaudaraan dan silaturahmi ini semoga tetap ada hingga akhir masa. Organisasi Mahasiswa, sebuah nama yang harus bersinergi membawa perubahan dan bergerak untuk bangsa. "ITS, PENS dan PPNS, Sekali Saudara, Selamanya Saudara," tegas Mukhlis di akhir acara. (nat/nan)