EEPIS-Online(20/04), kelima tim dari masing-masing divisi robot KRI PENS bersiap
untuk berangkat ke Malang hari ini (1/05). Untuk kesuksesan dan kelancarannya di kontes
robot Indonesia (KRI) regional empat, EEPIS Supporter
Team (EST) bekerjasama dengan Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) malam
ini menggelar doa bersama di kantin PENS pukul 18.00 wib.
Doa bersama ini dipimpin
langsung oleh bapak Imamul Arifin Lc., M.Hi. Beliau membuka acara doa bersama
dengan memberikan asumsi positif kepada tim supporter
dan semua partisipan yang turut
dalam mendoakan tim robot PENS. “Kita
harus percaya bahwa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil,†ucap bapak Arifin selaku
dosen agama PENS.
“Kita berkumpul dalam
kebaikan di sini dengan harapan membantu teman-teman kita yang bertanding
besok. Semoga saudara-saudara kita yang berjuang besok diberikan keberhasilan,â€
harap bapak Imamul dalam doa bersama malam ini.
Setelah melaksanakan doa
bersama, EST berbondong-bondong ke lab robot untuk menyaksikan demo terakhir
sebelum KRI regional 4. Tidak hanya sekedar menyaksikan, memberi semangat kepada tim kebanggaan mereka adalah
utamanya. Dengan kompak mereka menyuarakan yel-yel dan lontaran penyemangat
kepada seluruh tim robot yang esok harin harus berangkat berlaga.
Tidak cukup hanya mengelar kegiatan
road to KRI mulai dari menyemarakan
ditiap tim robot melakukan demo robot ataupun doa bersama. Pendukung setia tim
robot, akan turut berangkat langsung ke Malang untuk mendukung langsung tim
robot PENS.
Berangkat dengan mengendarai
motor, supporter yang terbentuk atas dasar kerja sosial ini akan dibagi menjadi
dua kelompok. Kelompok pertama akan berangkat pada hari Jumat (2/05) dengan
koordinator EST yang sekarang yaitu Nanda Afif Ashari. Sementara 200 lebih EST
lainnya berangkat pada Sabtu (3/05) pagi dengan dikoordinatori komunitas PENS
rider.
“Di
sini tujuan kami jelas, tidak hanya melihat tapi mendukung. Kami tidak
mengambil dana apapun dari teman-teman, yang penting mental tim dan supporter
sama-sama baik dan bisa menang,†ungkap Dika Dwi Hari Rupawan, koordinator EST
tahun lalu. (ber/arn)