EEPIS-Online(10/12), Terhitung sejak hari Senin, (9/13),
sepuluh tahun sudah hari anti korupsi diperingati oleh umat manusia di seluruh
dunia.Kata korupsi, pasti
sudah tidak asing lagi bagi kalangan masyarakat.

Korupsi adalah kegiatan menyalahgunakan
kepercayaan publik yang dikuasakan kepada suatu pihak untuk mendapatkan
keuntungan sepihak dan akhirnya merugikan pihak
yang lain.Semakin tingginya
tingkat korupsi di dunia, sejak
tanggal 9 Desember 2003, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) melakukan
penandatangan konvensi.

Namun pada kenyataannya meski
telah banyak sekali aksi-aksi yang menentang korupsi sejak lahirnya hari anti
korupsi hingga sekarang, tindak korupsi bukannya
menurun tapi justru semakin menjadi-jadi.

Menanggapi
hal ini, Ir. Gigih Prabowo MT salah satu dosen
teknik Elektro Industri PENS
pun turut bicara. “Banyak orang menganggap korupsi itu Hak Asasi Manusia (HAM). Tapi itu
adalah anggapan yang salah. Jika HAM
yang dimaksudkan bebas sebebas-bebasnya, hidup saja di hutan,” ungkap beliau.

Beliau mengungkapkan bahwa suatu
negara butuh orang yang bisa menjadi panutan,
ditengah moral manusia yang semakin menurun.
Menurutnya panutan yang
bagus dan lingkungan yang mendukung untuk tidak korupsi, baru suatu wilayah
atau negara tersebut bisa paling tidak berusaha menghindari korupsi.

“Selain itu, hati nurani
seseorang itu harus benar-benar keluar, karna hati pengaruh itu memberikan
pengaruh yang paling besar antara orang itu harus berbuat baik atau berbuat
salah,” tambah Bapak Gigih.

Berbeda
lagi dengan yang diungkapkan oleh mahasiswa tingkat akhir D4 Teknik Informatika
satu ini. Wildan Zulfikamal Putra berpendapat bahwa tindak-tindak pidana
korupsi adalah orang-orang yang sebenarnya pintar, namun tidak dibarengi dengan
hati yang baik.

“Saya
tidak tahu, hari anti korupsi
ini termasuk kemajuan atau kemunduran. Karena
menurut saya, sampai terciptanya hari anti itu berarti hal tersebut sudah
terjadi,” ungkap Wildan.

Opini-opini
dari beberapa tokoh di PENS tersebut memang benar adanya. Pada intinya, korupsi
itu baru benar-benar bisa diberantas jika ada kemauan dan kesadaran individu.
Jika setiap individu bisa menyadari untuk berbuat benar, maka sekumpulan
individu yang baik tersebut diperkirakan bisa menciptakan lingkungan yang
sama-sama sadar untuk menghindari bahkan memberantas korupsi.

Generasi muda lah yang akan menentukan kemajuan dan
kemunduran suatu negara. Ketika kesalahan terulang kembali, maka bisa saja
korupsi melambangkan kemunduran dunia. Selamat Hari Anti Korupsi Se-dunia. (lyn/and)

wpChatIcon
EnglishIndonesian