EEPIS-Online (2/12), Hujan
angin bahkan badai adalah hal utama yang dikhawatirkan seluruh peserta KKAI
2013. Hujan mengguyur pantai baru pandansimo sejak Senin dini hari hingga
menjelang siang. Banyak upaya yang dilakukan tim BGK-BLKG PENS untuk menyelamatkan
turbin begitu pula dengan tim-tim yang lainnya. Kondisi seperti ini membuat tim
memutar otak untuk mengamankan data logger dan piranti elektrik lainnya dari
ancaman air laut dan air hujan.
Kekuatan material dan perancangan desain turbin serta tiang penyangganya
menjadi hal yang sangat diperhitungkan dalam kondisi hujan angin. Namun dalam hal
itu tim BGK-BLKG PENS tidak memiliki masalah, dalam kata lain fiberglass
yang digunakan cukup kuat. Usaha yang dilakukan tim untuk melindungi turbin salah
satunya adalah dengan membangun tanggul didepan lokasi berdirinya turbin agar
tidak tersapu gelombang pantai. Tidak hanya itu, tim yang sekarang menduduki tingkat
3 D4 SPE ini juga menutup bagian bawah tower dengan plastik dan terpal untuk
melindungi bagian elektrik dari turbin tersebut.
Tower bagian bawah turbin merupakan hal yang sangat penting untuk
diperhatikan. Terdapat generator AC, rangkaian penyearah, data logger, accu dan
bola lampu sebagai beban. Jika ombak mencapai rangkaian elektrik tersebut
ditakutkan menghambat putaran bearing sehingga turbin tidak mampu berputar dan
tidak dapat menghasilkan daya.
Memasuki hari ketiga (2/12) teryata kekhawatiran tim dipatahkan dengan keluaran
energi yang justru meningkat dibandingkan hari sebelumnya. Energi yang
dihasilkan dari 3,5 Watthours naik menjadi 4,5 Watthours. Meski ini terbilang
masih kecil diharapkan dengan putaran konstan dan tidak ada trouble
serius mampu memberikan hasil yang maksimal.
Menjelang petang angin berhembus semakin kencang, menandakan akan terjadi
pasang air laut. Hal ini membuat tim bekerja lebih ekstra untuk membangun
tanggul lebih tinggi. Tim BGK-BLKG juga memperkuat penyangga tower dengan
menancapkan kayu dipangkal tali penyangga. Turbin yang diberi sebutan ‘Tole’
ini memang letaknya dekat dengan bibir pantai dibanding turbin asal perguruan
tinggi lainnya. Pemilihan posisi tersebut bertujuan agar angin yang didapatkan
lebih optimal.
Data logger akan diambil pada Selasa (3/12) pukul 18.00 WIB. Sebelum waktu
tersebut peserta masih bisa melakukan maintenance agar daya keluarannya
maksimum. Data logger ini akan menyimpan daya dan energi output setiap satu
menit. Harapannya tim BGK-BLKG mampu memberikan hasil terbaik untuk almamater. (nan)