EEPIS-Online(11/10), Konferensi
Internasional One Young World (OYW) kembali digelar. Di tahun keempat
ini OYW digelar di Johannesburg, Afrika Selatan (2-6 Oktober). Sebanyak 1200
pemuda pemuda yang terdiri dari mahasiswa dan entrepereneur dari 190 negara
berpartisipasi dalam konferensi Internasional ini. Indonesia mengirimkanÂ
tujuh orang mahasiswa berprestasi untuk hadir sebagai delegasi bangsa. Salah
satunya adalah mahasiswi PENS, Rara Indah Permatasari.
Didirikan oleh David Jones dan Kate Robertson
pada tahun 2009, One Young World (OYW) sebuah organisasi Internasional
yang berbasis di London berhasil mengumpulkan pemuda-pemudi di seluruh dunia
setiap tahunya. Bertujuan untuk menciptakan jejaring pemuda dari seluruh dunia
untuk berbagi ide dari isu terkini yang berkembang dimasing-masing negara dan
berkumpul untuk mencari solusi serta menciptakan sebuah perubahan positif bagi
lingkungan sekitar.
First National Bank (FNB) Stadium menjadi
tempat dibukanya OYW tahun ini. FNB stadium sendiri merupakan stadium yang
digunakan dalam ajang sepak bola World Cup 2010 lalu. Selain dibuka oleh
David Jones dan Kate Robertson, Kofi Anan dan beberapa konselor lainnya seperti
Muhammad Yunus, Richard Brenson, Ariana Huffington turut berpartisipasi dalam
upacara pembukaan OYW 2013 ini.
Indonesia mengirimkan tujuh delegasi yang
sekaligus menjadi duta OneYoungWorld untuk Indonesia. Rara Indah
Permatasari(PENS), Niwa Rahmad Dwitama(UI), Widopo Hanly(Poltek Medan), Agus
Widodo(Unnes), Septi Setiawati(Poltek Bandung), Aryo Moedanton dan Alifia
Firliani(Univ Bakrie).
Konferensi OYW berlangsung di Sandton Convention
Center(SCC), Johannesburg. Hari pertama diisi dengan penyampaian materi
oleh sejumlah delegate speaker di setiap sesinya. Terdapat beberapa sesi
yang terbagi dalam beberapa bidang seperti pendidikan, HAM, pembangunan
berkelanjutan, pengangguran, bisnis global, kepemimpinan dan pemerintahan.
Seluruh peserta OYW berkesempatan untuk mengajukan pertanyaan disetiap sesinya.
Dalam sesi yang dipandu langsung oleh konselor
Antony Jenkins (CEO Barclays). Rara berkesempatan memaparkan kondisi
terkini mengenai tingginya tingkat pengangguran di Indonesia yang sebagian
besar terdiri dari fresh graduate dari perguruan tinggi. Hal tersebut
terjadi karena jumlah lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan
jumlah tenaga kerja yang ada. dan belum adanya link and match antara
kurikulum pendidikan dan Industri.
External breakout session menjadi agenda
pada hari ke dua, dimana saat itu Rara memilih Joburg Past, Present, Future.
Disini para peserta berkesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah di
Sandton dan Soweto,melihat perkembangan Johanessburg dari masa ke masa. Mereka
juga berkesempatan mengunjungi rumah Nelson Mandela dan Desmond Tutu yang
merupakan tokoh apartheid di Afrika Selatan.Â
Penyampaian materi dari Muhammad Yunus (pendiri
Grameen Bank sekaligus penerima Nobel Social Business) menjadi agenda di
hari ke tiga. Dilanjutkan dengan Internal Breakout Session, dimana dalam
sesi ini Rara memilih The Key is We-Collaborating World bersama
astronaut NASA, Ron Garan.  “ Aim high, reach your dreams through the
stars,†demikian pesan Ron Garan bagi pemuda Indonesia yang dituliskan dibuku
Rara.
Hari terakhir di Afrika selatan, ketujuh
 mahasiswa ini berkesempatan untuk melakukan audiensi dengan duta besar RI
di Pretoria, Bapak Sjahril Sabaruddin. Dalam diskusi singkat ini banyak
pengetahuan dan pesan yang disampaikan oleh Pak Sjahril.“ Kejarlah ilmu
setinggi mungkin, dimanapun, kapanpun, tapi tetap jaga budaya bangsa, ilmu
boleh berubah dan bertambah, tapi way of life tetap Indonesia,†pesan
Beliau saat diakhir diskusi.
Usai kembali ke Indonesia dengan sejumlah
pengalaman dan ilmu yang telah didapatkan di harapkan semua pemuda Indonesia
khususnya mahasiswa PENS lainnya juga melakukan hal yang sama demi perubahan
bangsa.Tahun depan OYW dilaksanakan di Irlandia Dublin.
 “Sangat bersyukur sekali bisa merasakan
perjalanan intelektual dan cultural yang sangat berkesan, semoga apa
yang telah kami capai dapat menginspirasi generasi muda Indonesia lainya untuk
bersama membangun bangsa,†ungkap Rara, mahasiswi tingkat akhir Teknik
Telekomunikasi PENS.(muf/and/rar)