EEPIS-Online, Serangkaian kegiatan Project BEE masih berlangsung, setelah menghadapi rangkaian acara pembukaan pada Kamis (22/08) kini pada hari Jum’at (23/08) hingga Selasa (27/08), seluruh peserta harus melaksanakan misi membuat produk daur ulang. Produk ini akan berguna bagi masyarakat Desa Tamiajeng dalam kehidupan sehari-hari.
Misi dilangsungkan di Balai Desa Tamiajeng. Misi dimulai dari pencarian masalah yang ada pada desa. 

Pada tahap ini, kesepuluh tim dibagi menjadi sepuluh area. Pada hari yang sama, mereka harus menemukan masalah yang ada pada desa Tamiajeng.
Masalah yang ditemukan oleh kelompok pun bermacam-macam, mulai dari bagaimana cara mengeringkan nasi karak dengan secepat mungkin, hingga bagaimana mengatasi permasalahan sampah secara makroteknik. 

“Kami menemukan masalah tentang kurangnya sirkulasi udara pada rumah warga di desa Tamiajeng, kami akan membantu membuat sirkulasi udara yang baik dan mengalirkan asap hasil masak menuju keluar rumah dengan cepat,” ujar Azhar Aulia Saputra selaku ketua tim 3. 

Selanjutnya, setiap kelompok harus membuat desain produk mereka dengan detail. Setiap tim diberi dana sebesar satu juta rupiah untuk membuat produk. Mereka dibebaskan untuk membeli bahan-bahan yang dibutuhkan.
“Masalahnya, disini bahan-bahan yang dibutuhkan terbatas. Toko material disini tak mampu mencukupi kebutuhan kami, ini tantangannya,” ujar Hazwani, salah satu mahasiswa asal Universitas Teknologi Malaysia. 

Seluruh tim diberi waktu 2 hari untuk dapat menyelesaikan semua produknya, dari Minggu (25/08) hingga Selasa (27/08). Pada hari pertama, rata-rata hanya mampu menyelesaikan 40% saja, namun dihari kedua, akhirnya mereka mampu menyelesaikannya.
Salah satu produk yang mereka buat adalah mesin pemanas air. Produk ini dibuat oleh tim 5, mereka meanfaatkan pipa bekas, drum minyak besar bekas, dan beberapa peralatan yang lain. 

Uniknya, produk ini tak lagi membutuhkan listrik untuk memanaskan air, hanya cukup dengan membakar sampah, maka sistem akan bekerja dengan memanfaatkan panas dari hasil pembakaran sampah. That’s a upcycled!
Masyarakat di desa Tamiajeng, Trawas pun mengaku sangat puas dan berterima kasih pada Outreach Team yang tergabung dalam Project BEE. 

“Saya berterima kasih, kegiatan ini sangat bermanfaat, semoga ada follow up kedepannya,” ujar Warnoto selaku Kepala Desa Tamiajeng.
Misi akan berlanjut di Surabaya pada Rabu (28/08) hingga Kamis (30/08). Pada keseluruhan misi ini, kesepuluh peserta berkompetisi untuk menjadi yang terbaik. Setiap step misi, mereka akan mendapatkan poin berupa stempel. Pemanang akan mendapatkan penghargaan yang besar. (sat)

wpChatIcon
EnglishIndonesian