Proses pengapian pada motor bensin memerlukan waktu yang tepat sehingga pemilihan waktu pengapian harus dipilih dengan tepat agar pembakaran bahan bakar pada motor bensin motor memberikan daya yang terbesar dan pembakarannya berlangsung tanpa adanya knocking atau detonasi. Bila pengapian yang terjadi terlalu awal maka menghasilkan gas sisa pembakaran yang belum terbakar dan berpengaruh pada pembakaran yang masih berlaku dan pemampatan yang masih berjalan dan akan terbakar dengan sendirinya. Bila pengapian terjadi terlalu lambat dapat mengurangi detonasi, tetapi menimbulkan penurunan daya. Pengapian pada kendaraan bermotor terutama sepeda motor diatur oleh capacitor discharge ignition (CDI). Dengan melihat kelebihan mikrokontroler yang mudah diisi program dan dihapus serta menjalankan perintah dengan kecepatan tingi maka dapat digunakan sebagai pengatur sistem pengapian pada sepeda motor. Mikrokontroller yang digunakan adalah ATMEGA8 yang memiliki internal EEPROM yang digunakan untuk menyimpan derajat pengapian pada CDI ini. Dengan melakukan penundaan pada sinyal trigger maka dapat diperoleh derajat pengapian yang diinginkan untuk mendapatkan kerja mesin yang optimal. Dimana pada semakin tinggi putaran mesin semakin besar pula derajat pengapian yang dihitung dari kondisi piston titik mati atas (TMA).
Kata Kunci : mesin,pengapian,CDI,derajat,pembakaran

wpChatIcon
EnglishIndonesian