Kependudukan spektrum frekuensi yang hampir penuh mewajibkan pergantian dari system analog ke digital agar pemanfaatan frekuensi menjadi lebih efisien. Standard PAL-G dengan bandwidth 8Mhz per kanal dirasa masih terlalu besar untuk menyiarkan satu program siaran saja sehingga diperlukan perpindahan ke tekhnologi digital yang dapat menyiarkan sampai 12 program siaran dalam 1 channel.
Pada penelitian ini telah diteliti proses migrasi dari siaran TV analog ke TV digital pada wilayah surabaya dengan cara melakukan pengukuran level daya terima dan field strength pada pemancar televisi analog sebanyak 77 titik test point yang tersebar di wilayah Surabaya untuk mengetahui efektifitas dari tower tiap pemancar serta menghitung atenuasi path loss dan field strength.
Hasil dari penelitian ini didapatkan 6 tower yang berpotensi digunakan sebagai tower DVB-T2 yang didapat dari rata-rata nilai path loss terkecil dari tiap tower tv analog dan juga parameter penting yang digunakan dalam membangun suatu jaringan DVB-T2 MFN Network dengan modulasi 256 QAM dan code rate ¾ agar mendapatkan data rate sebesar 45 Mbit/s sehinga nantinya bisa digunakan sebagai pertimbangan dalam merencanakan pembangunan jaringan DVB-T2.

wpChatIcon
EnglishIndonesian