Dewasa ini proses pengeringan yang banyak dilakukan oleh masyarakat nelayan di Indonesia masih secara alami. Proses pengeringan secara alami yang diperlukan untuk mengawetkan ikan mempunyai beberapa kekurangan seperti kurang higienis dan perlu beberapa kali proses pengeringan ulang. Selain itu pengeringan ini juga bergantung pada panas matahari yang intensitasnya tidak tertentu sehingga akan membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai ikan dalam keadaan kering . Pada proyek akhir ini dilakukan perancangan dan pembuatan alat pengering ikan menggunakan metode hybrid dengan kontrol logika fuzzy. Hasil yang di harapkan pada proyek akhir ini adalah untuk menghasilkan ikan kering yang higienis, efesiensi waktu , dan kadar air ikan hasil pengeringan adalah 40 % dari berat total ikan yang sesuai dengan Standart Nasional Indonesia ( SNI ) 01-2721-1992 sehingga menghasilkan hasil ikan kering yang berkualitas dan layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Hasil dari proses pengeringan hybrid ini adalah pada suhu ruang pengering sebesar 60oC dengan berat awal ikan sebesar 1089.7 gram menghasilkan ikan kering dengan berat sebesar 326.8 gram dalam waktu 5 jam sehingga alat pengering mampu menurunkan berat sebesar 762.9 gram atau sebesar 70.01 % dari berat awal ikan yang dikeringkan .