Sistem pengaturan roda gigi pada umumnya dilakukan dengan cara
mengatur shifter pada stang sepeda secara manual. Cara pengaturan
secara manual ini mempunyai kelemahan yaitu terbaginya konsentrasi
pengendara antara mengayuh sepeda dengan mengatur perpindahan gigi
transmisi. Pengaturan disesuaikan dengan 2 kondisi yaitu kecepatan dan
kemiringan lintasan. Kecepatan ini dihasilkan dari kayuhan pedal
pengendara dan kombinasi gear pada sepeda. Para komunitas
pengendara sepeda menggunakan kecepatan kayuh sebagai metode
untuk mencapai kecepatan, Kondisi kemiringan lintasan mempengaruhi
torsi yang dibutuhkan untuk mencapai kayuhan yang optimal. Kayuhan
diukur dengan reed switch yang diletakkan pada pedal ,sensor ini
bekerja dengan prinsip medan magnet. Kemiringan bidang lintasan
diukur dengan gyrosope. Pengendalian roda gigi dilakukan oleh motor
dc dengan worm gear yang dilengkapi dengan limit switch sebagai
pengganti shifter manual yang mana motor dc ini akan menarik dan
menahan kawat yang terhubung dengan gear selector standar .Pendeteksi
kemiringan lintasan menggunakan gyroscope mendeteksi sudut
kemiringan dengan nilai kemiringan pada lintasan +30 derajat ke
depan dan -30 derajat ke belakang, terdapat error data sekitar
9,45%,Perpindahan roda gigi berdasarkan perubahan kecepatan bekerja
dengan baik namun jika perpindahan dilakukan secara terus – menerus,
perpindahan roda gigi pada sepeda dengan posisi yang ditampilkan pada
lcd terdapat perbedaan sampai satu tingkat gigi.
Kata kunci :Cadence, reed switch, Gyroscope, Shifter,worm gear.

wpChatIcon
EnglishIndonesian