Pada tugas akhir ini dilakukan analisa untuk mengetahui adanya interferensi antar BTS point to point dalam range frekuensi tertentu pada jaringan komunikasi CDMA. Data yang telah terkumpul diklasifikasikan menurut parameter yang telah ditentukan seperti : free space loss, gain antenna, power transmit, jarak dan sudut antar BSC dan BTS, serta feeder loss nya. Kemudian data tersebut diolah sedemikian rupa dengan metode perhitungan yang menggunakan beberapa persamaan untuk menghitung rasio Carrier to Interference (C/I) yang kemudian dibandingkan dengan level threshold yang diijinkan oleh tiap radiolink, sehingga dapat diketahui adanya interferensi ataukah tidak diantara BTS point to point dari perhitungan tersebut.
Data perhitungan tersebut ditampilkan sebagai informasi pendukung dalam pembuatan peta elektronik BTS pada jaringan komunikasi CDMA, khususnya provider Flexy di Surabaya, tepatnya di daerah urban CBD seperti Kebalen dan Kapasan, daerah sub-urban seperti Kalianak dan Kandangan, serta daerah urban residence seperti Karangpilang, Tandes, Lakarsantri, dan Kenjeran. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan perhitungan adalah diketahui posisi BTS manakah yang mampu menimbulkan interferensi jika didirikan suatu antena transmisi. Parameter-parameter yang menjadi penyebab terjadinya interferensi adalah jarak, besar sudut antar BTS dan BSC, frekuensi yang digunakan, beserta diameter antena. Jadi untuk meminimalkan terjadinya interferensi, perlu dipertimbangkan parameter-parameter masukan tersebut. BTS dapat dikatakan mengalami interferensi jika nilai rasio carrier to interference nya di bawah level threshold yang diijinkan oleh tiap radiolink. Hasil dari penelitian ini ditampilkan dalam suatu pemetaan yang berisi berbagai macam informasi pendukung yang mampu diakses melalui suatu web.
Kata Kunci : BTS, BSC, Interferensi, rasio Carrier to Interference, level threshold radiolink