Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, mengubah sistem konvensional menjadi modern, terutama dengan adanya internet. Internet memberikan kontribusi yang demikian besar bagi masyarakat, perusahaan atau industri dan pemerintahan. Kebutuhan akan internet sudah dirasakan oleh masyarakat, hal ini terbukti dengan banyaknya fasilitas tempat umum seperti café, Mall, Kampus, Perkantoran dan sebagainya yang menyediakan fasilitas internet atau hotspot area.
Pada tugas akhir ini di buat mekanisme keamanan built-in diperalatan WiFi 802.11.x untuk mengontrol siapa saja yang dapat berasosiasi ke Access Point (AP) . Penggunaan captive portal agar AP bekerja tanpa seting konfigurasi, sehingga tidak membebani kerja dari AP itu sendiri. Pada tugas akhir ini juga di terapkan bandwith management dengan pembatasan berdasarkan tingkatan jabatan pada kampus. Semakin banyak user yang melakukan akses ke jaringan internet berpengaruh pada performance pada jaringan tersebut. Sehingga kebutuhan akan management bandwidth itu sangat di butuhrkan sebagai alokasi bandwith internet berdasarkan level jabatan pada kampus PENS ITS.
Bandwith management menggunakan HTB lebih signifikan dikarenakan Throughput untuk CBQ didapatkan hasil yang melanggar rule dengan kebocoran sebesar 8 kbit sedangkan untuk HTB tidak ada kebocoran., hasil dari selisih jitter CBQ memiliki perbedaan selisih yang lebih baik dibandingkan dengan HTB. Loss datagram CBQ lebih buruk dibandingkan HTB. Pada CBQ memiliki mean rate (kbits/s) yang lebih besar dari batasan bandwidth yaitu sebesar 330 Kbps, sedangkan pada HTB memiliki mean rate (kbits/s) yang lebih kecil dari batasan bandwidth. Dan perbandingan di antara keduanya menunjukkan bahwa HTB memiliki mean rate (kbits/s) yang lebih kecil dibanding pada CBQ yang berarti HTb lebih signifikan dalam mengatur bandwith seperti yang di alokasikan.
Keyword: CaptivePortal, RADIUS, Chillispot, HTB,CBQ dan Bandwith management.

wpChatIcon
EnglishIndonesian