Berkembang pesatnya pengetahuan dan teknologi dewasa ini, telah mendorong laju percepatan di berbagai bidang, termasuk proses produksi di industri garmen. Industri garmen yang masih menerapkan metode manual pada proses produksinya, menghasilkan pola dasar pada pakaian dengan menggunakan tenaga manusia.
Adanya teknologi penggabungan antara komponen mekanik, elektronik, dan sistem berbasis komputer yang dinamakan automasi, hasil perpotongan pola dasar pada pakaian tidak hanya sesuai dengan kebutuhan industri garmen, melainkan keinginan konsumen.
Sistem automasi pemotongan pola pakaian pada kain diciptakan melalui personal computer (PC) sebagai pengendali laju produksinya. Sistem akan berjalan sebagaimana yang diperintahkan oleh PC secara user friendly.
Pada awal proses pemotongan, gambar ditampilkan pada form design dengan terlebih dahulu menekan tombol memanggil desain. Tombol ini bertujuan untuk mencari tempat dimana gambar di simpan.
Gambar pola dasar ditampilkan pada form design, terlebih dahulu diuji melalui tes tombol desain. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kesalahan. Karena gambar yang di proses adalah gambar yang siap untuk di potong.
Proses pemotongan berlangsung setelah menekan tombol untuk memotong. Sehingga, pergerakan mekanik (alat) akan mengikuti garis pola yang ditampilkan di PC. Pada form design telah diikutsertakan ukuran gambar pola dasar, yang bertujuan memudahkan dalam mengetahui ukuran kain yang dibutuhkan. Sehingga proses pemotongan dapat berlangsung secara lancar dan otomatis.
Hasil perpotongan pola dasar pada kain, seperti nilon, katun, jean, asahi memiliki tingkat kepresisian sebesar 97,5 %. Alat dapat memotong kain sesuai dengan gambar yang ditampilkan pada layar komputer, selain program yang berhasil dirancang secara user friendly dan alat yang dapat kembali ke posisi awal secara otomatis (home position).
Kata Kunci : automasi, pola pakaian, bitmap, delphi