ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan zaman, tidak dapat di pungkiri lagi bahwa sebagian besar informasi yang diperoleh oleh manusia berasal dari indera penglihatan sedangkan selebihnya berasal dari panca indera yang lain. Sebagian besar teknologi yang digunakan oleh para penyandang tuna netra saat ini menggunakan output berupa suara, misalnya pada alat bantu pembaca SMS yang outputnya disajikan melalui alat bantu pendengar (headphone). Tentunya hal ini dapat mengurangi rasa aman bagi si pengguna.Untuk memecahkan persoalan tersebut yaitu dengan menyajikan outputnya pada sebuah alat mekanik yang membentuk huruf Braille. Dengan begitu si pengguna hanya perlu mengandalkan indera perabanya tanpa harus susah payah membawa alat bantu pendengar (headphone). Disamping itu si pengguna tidak perlu cemas lagi karena takut informasinya diketahui oleh orang lain di sekitarnya.
Pengujian alat ini dilakukan secara langsung pada penderita tuna netra yang berlokasi di Yayasan Pendidikan Anak Buta daerah Gebang putih. Dari data hasil responden mengenai pengujian alat ini mayoritas mengatakan bahwa sistem pada alat bantu pembaca SMS portebel ini sudah baik. Namun, hasil dari responden ini tidak dapat mengatakan secara mutlak bahwa sistem ini benar-benar baik karena jumlah responden hanya 20 orang.
Kata kunci: Handphone, Huruf Braille, Mode Text, Mikrokontroler, AT-Command, Selenoid.