Padatnya lalu lintas di Indonesia khususnya kota basis industri mengakibatkan tingginya tingkat kecelakaan dan jumlah kerusakan ruas jalan. Belum lagi ditambah posisi Indonesia yang berada di wilayah pegunungan Sirkum Pasifik yang mengakibatkan Indonesia kerap dilanda bencana alam yang tak kunjung henti seperti yang telah kita ketahui di berbagai sudut Tanah Air kita.
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sidoarjo. Seperti yang kita ketahui, bencana lumpur merupakan bencana yang menetap, sehingga daerah yang terdampak tidak dapat didayagunakan kembali. Penelitian menggunakan pemodelan FNT (Facility Network Transformation) dimana menggunakan lima parameter, yaitu volume jalan, kelas jalan, dan keberadaan fasilitas umum seperti perumahan, pasar dan jumlah industri. Pemodelan ini menghasilkan keluaran berupa jalur alternatif yang mungkin dilewati dan jumlah armada optimal yang melalui jalur tersebut, sehingga berdampak pada tetap melajunya kegiatan perokonomian daerah yang terkena sasaran relokasi. Input yang diberikan oleh user akan sangat berpengaruh terhadap pemilihan alternatif jalur. Semakin besar perbedaan nilai input antara sebuah kriteria dengan kriteria yang lain akan sangat mempengaruhi tingkat dominasi dari kriteria tersebut.
Kata kunci : Sistem Informasi Geografis, Relokasi, Bencana lumpur, Jaringan transportasi