Pupuk bersubsidi adalah masalah polemik yang sering muncul
dalam usaha mensejahterakan masyarakat. Oleh karena atas dasar
kesejahteraan masyarakat banyak, seharusya harga pupuk dan
ketersediaan tidak boleh menjadi beban bagi mayoritas petani di
Indonesia. Banyaknya penyelundupan dan penyelewengan masih
mendominasi pada setiap barang yang bersubsidi sedangkan dari sisi
harga bisa ditekan dengan meminimalisasi biaya transportasi dari
produsen sampai ke konsumen. Manajemen jaringan pendistribusian
pupuk merupakan satu bagian dalam manajemen logistik atau sering
dikenal dengan supply chain management (SCM),
Dengan sistem jaringan pendistribusian pupuk yang optimal
dapat mengoptimalkan proses SCM. Permasalahan yang sering muncul
dalam perancangan adalah meminimumkan total biaya supply chain atau
memaksimalkan reliabilitas terhadap permintaan konsumen.
Permasalahan akan menjadi semakin rumit dan kompleks jika rancangan
ini bersifat fleksibel terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada
batasan ataupun nilai dari variabel-variabel keputusan.
Untuk menyelesaikannya permasalahan tersebut,
diimplementasikan pendekatan heuristik Genetic Algorithm (GA),
dimana satu offspring akan dibentuk pada setiap generasi dan akan
bersaing dengan parents. Metode GA merupakan pilihan yang cukup
baik ketika permasalahan yang dihadapi mempunyai feasibility dan
evaluasi fitness individu yang memerlukan proses komputasi tinggi.