Pada saat ini kebutuhan listrik meningkat, oleh karena itu bahan bakar yang digunakan untuk memproduksi sumber listrik semakin mahal dan langka. Dengan semakin menipisnya cadangan minyak dan untuk memperoleh energi dalam bentuk listrik secara mudah dan murah, maka tenaga angin telah dikembangkan untuk mengatasi masalah ini. Agar dapat menghasilkan tegangan 220 volt dan frekuensi 50 Hz yang nantinya dipakai untuk beban penerangan lampu di daerah sekitar ladang garam maka digunakan inverter. Pada alat ini memakai metode PWM Single Phase Full Bridge Inverter. Untuk membangkitkan energi listrik, kincir angin dihubungkan dengan satu buah alternatorDC 12 volt. Tegangan keluaran dari alternator DC disimpan pada baterai.. Energi listrik yang disimpan pada baterai nantinya akan diubah dari 12 volt DC menjadi tegangan AC 220 volt yaitu dengan inverter.. Dengan demikian, sistem pembangkit ini dapat mempertahankan atau menjaga tegangan AC 220 V meskipun putaran kincir angin tidak konstan karena daya keluaran hanya tergantung pada beban yang dihubungkan pada sistem pembangkit. Sehingga beban dan peralatan pembangkit memiliki life time yang lama.
Sistem pembangkit energi listrik alternatif ini diharapkan dapat digunakan untuk diterapkan di daerah lain selain di daerah Tambak Osowilangun Surabaya yang memiliki potensi sumber daya alam yaitu angin, misalnya daerah pesisir pantai, gedung – gedung bertingkat, persawahan dan lainnya. Sehingga dapat membantu meningkatkan efisiensi energi listrik bagi masyarakat luas.

Kata kunci: Inverter, Single Phase Full Bridge Inverter.

wpChatIcon
EnglishIndonesian