Anthropomorphic Spoken Dialog Agents (ASDA) [1] bertingkah laku seperti manusia dengan facial animation dan gesture, pembuatan speech conversation merupakan salah satu antar muka komputer dengan manusia untuk generasi berikutnya. Meskipun sistem ASDA telah dikembangkan, komunikasi antara sistem ASDA dan manusia masih jauh dari natural (alami).
Melalui proyek akhir ini dilakukan pengembangan software Galatea untuk aplikasi agent pemesanan tiket pada suatu museum. Galatea [1] adalah software yang digunakan untuk membuat agent ( komputer ) yang dapat berbicara seperti manusia atau disebut dengan life like character. Galatea terdiri dari 5 modul yang berbeda antara lain speech recognizer, speech synthesizer, facial image synthesizer, agent manager dan task manager [3]. Suatu life like character akan terbentuk jika semua modul dapat berkomunikasi, untuk itu diperlukan peran agent manager untuk membantu komunikasi antar modul.
Agent manager berfungsi seperti hub yang dilalui tiap modul untuk menyampaikan pesan ke modul lain [1]. Setiap modul pada galatea memiliki bahasa komunikasi berbeda-beda yang hanya di mengerti oleh tiap modul itu sendiri.
Berdasarkan dari hasil pembuatan agent manager, diperoleh kesimpulan bahwa tiap modul yang berbeda bahasa dapat melakukan komunikasi dengan modul lain melalui bantuan sebuah penerjemah, dalam hal ini penerjemah yang di maksud adalah agent manager. Agent manager melakukan pengecekan ke tiap modul. Dengan demikian agent manager bisa mengetahui status dari tiap modul dan mengirimkan perintah dari satu modul ke modul yang lain sehingga dapat terbentuk life like character yang bertingkah laku seperti manusia.