Kebakaran gedung bertingkat pada kota besar masih sering terjadi dengan tingkat korban yang cukup besar. Alarm kebakaran pada gedung bertingkat berfungsi dengan baik, namun hal itu hanya untuk pertolongan pertama. Jika api telah membesar maka alarm tersebut sudah tidak berfungsi. Dengan kondisi kebakaran yang cukup besar akan menyebabkan korban kebingungan untuk mencari jalan keluar. Oleh karena itu, proyek akhir ini akan memberikan sebuah sistem informasi berupa tanda yang mempermudah korban untuk meloloskan diri.
Komunikasi serial singlehop dengan memanfaatkan serial RS 485 mampu mengambil data tiap node baik dalam kondisi normal maupun saat terjadi kebakaran. Untuk melakukan monitoring, slave dilengkapi dengan sensor LM 35, AF 30, dan water detector. Proses pengambilan data slave dilakukan oleh sub master setelah mendapatkan request dari master. Data dari slave yang diterima oleh sub master akan dikumpulkan terlebih dahulu oleh master untuk kemudian dikirimkan ke server. Selanjutnya master akan menunggu respon dari master, jika tidak ada respon maka selama waktu 20 detik master akan siklus komunikasi dengan node yang lain. Sedangkan jika server merespon maka data tersebut akan dikirimkan ke sub master untuk dilakukan eksekusi.
Sistem yang diterapkan mampu memberikan informasi jalan keluar dengan tingkat keberhasilan sebesar 90%. Sistem komunikasi antar node mendukung proses pengambilan data dengan waktu pengambilan dalam satu siklus sebesar 1.5 second. Proses pengambilan data antar node menggunakan baud rate sebesar 19200. Pengecekan data antar node menggunakan FCS mampu memberikan keakuratan data yang dikirimkan ke server.

Kata Kunci : Kebakaran, LM 35, AF 30, water detector, RS 485, singlehop, FCS

wpChatIcon
EnglishIndonesian