Broadband Wireless Access atau yang lebih sering dikenal dengan BWA merupakan akses pita nirkabel dengan teknologi akses yang dapat menawarkan akses data/internet berkecepatan tinggi dan berkemampuan menyediakan layanan kapanpun dan dimanapun. Untuk mengatasi kendala pada saat transmisi data karena pengaruh curah hujan maka diperlukan perancangan power control adaptif dari stasiun pemancar.
Metode power control yang berfungsi sebagai manajemen daya transmisi dari transmitter digunakan secara bersamaan dengan modulasi adaptif untuk mengatasi efek dari pathloss dan slow fading. Dengan modulasi adaptif dapat mengakomodasi kondisi kanal yang fluktuatif tanpa merugikan pengguna lain dari sistem. Selanjutnya, penelitian ini dengan melakukan pengukuran curah hujan di lingkungan kampus PENS-ITS. Sedangkan data kecepatan angin diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika Juanda Surabaya. Data curah hujan dan kecepatan angin tersebut digunakan untuk menghitung besarnya redaman hujan dengan mengunakan metode SST.
Dari nilai redaman tersebut maka dapat dilakukan perhitungan untuk menentukan nilai probabilitas outage pada tiap even hujan dengan menentukan batas thresshold modulasi BER 10-3 dan 10-6 berorientasi pada arah multilink dengan panjang lintasan 1-5 km. Kemudian dilakukan perhitungan power control adaptif dengan step penguatan 0,5 dB, 1 dB, 1,5 dB sehingga dapat diperoleh nilai probabilitas outage BER berdasarkan target BER tresshold modulasi yang semakin kecil dengan adanya penguatan daya. Probabilitas outage pada redaman hujan frekuensi 30 GHz, polarisasi horisontal, 4 QAM pada link 3 km, dapat dilihat bahwa probabilitas SNRk kurang dari 9,8 dB (nilai tresshold SNR pada modulasi MQAM) untuk step penguatan daya yaitu 0.5 dB, 1 dB, 1.5 dB secara berurutan memiliki nilai 2,913 % , 2,00 % , 1,778 % sedangkan untuk tanpa penguatan non adaptif yaitu 3,6307%.
.
Kata kunci : BWA (Broadband Wireless Access), SST (Synthetic Storm Technique), redaman hujan , power control.