EEPIS-Online, EFFIRO tidak bisa di prediksi, pada babak penyisihan yang ke 2 kali ini performanya tidak memberikan senyum segar bagi para penonton setia dan empunyanya. Meski tergolong cepat, EFI tidak bisa menemukan ruang diaman titik api berada. ,
Berbeda dengan apa yang tejadi pada robot dari UNESA, Universitas Negeri Jember, dan ITS. Meski mereka tidak mampu kembali ke home namun robot andalan mereka bisa menemukan target api yang di cari. Berbeda lagi dengan robot dari universitas Dr. Sutomo robot kebanggaan mereka mampu menemukan target bahkan bisa kembali ke posisi awal mereka memulai.
Dalam pengakuan yang disampaikan oleh Indra Aji sebagai pembina divisi KRPAI beroda berkaki dari PENS ini, gagalnya EFI untuk mencapai titik sasaran dimungkinkan ada sebuah algoritma yang hilang. Meski begitu, pembina tetap yakin karena masih ada babak ke 3.
Sempat diungkapkan juga bahwa tim KRPAI dari PENS sejak satu malam penuh mmodifikasi robot mereka, dengan menambahkan sebuah sensor ultasonik dimana untuk mencegah robot membentur boneka yang ukurannya lebih kecil di bandingkan ukura boneka yang selama ini EFI buat untuk latihan.
"Insyaallah kami berjuang untuk mengharumkan nama PENS, seperti saat ini meski kita dikatakan belum berhasil pada sesi ini tapi kami akan memperbaikinya dan membalas di babak ke 3 nanti," ujar Indra . (ENT)