EEPIS-Online (18/4) , Kompetisi Robot Bergengsi di Indonesia akan segera dimulai. Kontes Robot Indonesia (KRI) setiap tahunnya mendapat sorotan paling tajam dari para penonton dibandingkan dengan cabang pertandingan lainnya. Semangat dan antusiasme dari seluruh komponen pertandingan terlihat semakin membara di H-7 menuju regional IV. Kontes ini rencananya akan digelar di UNESA pada 26-28 April 2013. Tema dalam KRI 2013 adalah "Indonesia Hijau". Tema ini diselaraskan dengan tema yang telah ditentukan ABU Robocon 2013 yaitu "The Green Planet."
Bertempat di Laboraturium robot pada Kamis pukul 19.26 WIB demo H-7 digelar. Dalam kontes robot ini, terdapat dua jenis robot yang akan ditandingkan dalam satu babak yang sama, yakni robot manual dan otomatis. KRI 2013 berada dibawah kendali delapan orang. Mereka adalah Muchamad Rahmadhony selaku leader dan koordinator lapangan, Irfan Affandi sebagai driver, di bagian starter auto terdapat Rio Wahyu Prasojo, dan lima orang lainnya berkonsentrasi penuh diluar lapangan, mereka adalah Trias Ananta Bahtiyar, Tantowi, Gramandha Wega Intyanto, Cahyo, M. Romadoni. Tim KRI ini dibina penuh oleh Fernando Ardila,S.ST
Beberapa diantara mereka ingin tergabung sebagai tim robot karena passion dengan dunia robotika dan untuk melatih skill mereka. "Mengatur banyak orang dengan berbeda karakter memang sulit, harus kuat-kuatan mental baik yang mengatur ataupun yang diatur," seru Roma yang bertindak sebagai leader pada KRI 2012 lalu. Tim robot ini selalu memiliki khas yang mendarah daging sejak dulu yaitu budaya Giras. Dimana ketika mereka lelah dengan pekerjaan mereka dan ingin mendekatkan satu sama lain budaya Giras diterapkan. Berangkat jam 3 pagi pun, mereka lakoni.
Semakin mendekati Kontes Regional IV, latihan semakin ketat dilakukan. Dimana mental juga sangat penting. Doni selaku ketua tim, tidak pernah merasa berat dalam menjalaninya. Keinginannya memang berkecimpung di dunia IT, selain itu juga aktivitasnya di videografi serta game. Banyak karakter yang tergambar dari masing-masing individu mulai dari pemain basket hingga penggemar girl band. Namun dari banyak perbedaan itulah yang mampu menyatukan para punggawa ERSION. Irvan sebagai driver akan menjadi sorotan utama saat KRI robot manual yang dikendalikannya. Dirinya mengaku yang disiapkannya utama adalah mental. "Kalau ada hinaan cuekkan saja, mungkin dia kan hanya mengejek di tribun" terangnya sambil tertawa lepas.
Akan dilaksanakan demo persiapan KRI mulai senin hingga kamis mendatang untuk menambah kekuatan mental. Fernando selaku pembina menyatakan bahwa kesiapan perlu dilakukan dalam dua sisi yaitu robot dan tim. "Bermainlah seperti dirumah sendiri," tambah beliau kepada tim KRI. Harapannya setelah PENS menang dua belas kali dan sempat kalah di dua tahun terakhir, tahun 2013 ini mampu membawa kemenangan yang ke tiga belas. Dukungan supporter sangat membantu semangat seluruh divisi tim. (nan/fal/sat)