EEPIS-Online, Menjuarai Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) Divisi Humanoid sudah berkali-kali diraihnya. Menjadi satu-satunya duta Indonesia dan berlenggang di ajang RoboCup, Mexico 2012 juga sudah diraih. Bahkan dalam kompetisi Internasional tersebut, ia juga berhasil mengalahkan robot Meksiko, Inggris dan Jerman hingga masuk ke babak perdelapan final. Sungguh prestasi yang luar biasa. Tapi sepertinya, sejumlah prestasi tersebut tak membuat EROS (EEPIS Robo Soccer) merasa puas. Buktinya, dua hari lalu kampus PENS digemparkan dengan video EROS yang sedang menari Gangnam Style yang terunggah di Youtube.

"EROS_GangnamStyle1_1.jpg"

Adalah tiga orang mahasiswa PENS, Azhar Aulia Saputra, Al-Farouq dan Amirul Huda yang memprogram robot EROS untuk menari Gangnam Style. Gangnam Style atau Gaya Gangnam adalah sebuah singel K-pop tahun 2012 yang dinyanyikan oleh rapper Korea Selatan, Park Jae Sang, atau yang lebih dikenal dengan nama PSY. Gangnam Style secara umum mendapat pujian oleh para kritikus karena ritme humornya yang catchy serta gerakan tari PSY yang tidak biasa yang telah memperkenalkan K-pop pada banyak orang di seluruh dunia

Rencananya, kemampuan Robot EROS inilah yang akan dibawa ke Korea dalam rangka Education Engineering Festivals di Seoul pada 20 -27 November 2012 mendatang. Dalam demonya, EROS tampak lincah dalam menarikan robot Gangnam Style. EROS yang awalnya merupakan robot sepak bola diprogram dengan penambahan sensor suara di telinganya.

Menurut Azhar, salah satu pemrogram robot ini, setidaknya dibutuhkan waktu 1 minggu untuk mempelajari gerakan Gangnam dan 2-3 minggu melakukan sinkronisasi gerakan.

Ditanya mengenai kesulitan, dirinya menjawab cukup sulit. "Kesulitan yang muncul adalah ketika bagaimana robot bisa bergerak dan menari gangnam dengan baik. Gangnam Style sendiri yang identik dengan "horse dance" ini dilakukan dengan sangat atraktif oleh PSY. Gerakan ini sangat sulit ditirukan oleh robot," terang Azhar.

Hal serupa disampaikan pembimbingnya, Akhmad Subhan Kh., ST, MT. Sampai saat ini menurut Subhan tantangan terbesarnya adalah membuat robot melompat-lompat. Berbeda dengan manusia, kaki robot bisa jadi patah dan rusak jika salah memprogram.

"Berat robot 3 kg dan harus ditopang dengan kaki yang kuat dan stabil. Kestabilan inilah yang paling penting, dimana robot dapat mempertahankan posturnya sementara semua gerakan dapat dilakukan sesuai irama," imbuh Subhan.

Meski sekilas robot telah menari dengan baik, namun gerakan robot ini belum dapat dikatakan sempurna. "Jika dipaksakan gerakan dibuat seperti aslinya, robot bisa bermasalah. Kami masih memperbaiki dan mengembangkan beberapa gerakannya melalui riset sebelum minggu depan kami harus berangkat ke Korea," katanya.

Partisipasi PENS dalam Education Engineering Festival di Korea ini merupakan kali pertama. Kepopuleran Gangnam style di negara gingseng ini, memberi ide bagi tim untuk mengangkatnya menjadi tema pameran di samping tema Robot Edukasi. (sat/ryo/hum)

wpChatIcon
EnglishIndonesian