EEPIS Online – Dalam rangka meningkatkan wawasan keagamaan bagi kalangan mahasiswa baru Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) selalu mengadakan kegiatan Mentoring Wajib. Kegiatan yang digagas oleh Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) diselenggarakan selama satu semester bagi mahasiswa baru. Seperti tahun sebelumnya, Mentoring kali ini dibuka dengan kegiatan Grand Opening Mentoring (GOM) yang telah usai dilaksanakan di Lapangan Merah Gedung D3 PENS pada Kamis lalu, (7/9).

Dimulai pukul 17.00 WIB, GOM kali ini dibuka dengan penampilan Nasyid yang kemudian dilanjutkan dengan sholat Maghrib berjamaah. Peserta dalam kegiatan pembuka tersebut merupakan mahasiswa muslim angkatan 2017 yang selanjutnya disebut mente dan beberapa mahasiswa angkatan 2015 dan 2016 sebagai mentornya. Turut hadir pula, Ustadz Adri yang bertindak sebagai pembicara.

“Urgensitas Mentoring” menjadi tema yang diangkat dalam sesi materi. Berlangsung selama 80 menit, sesi ini memberikan penjelasan tentang bagaimana pentingnya mentoring bagi mahasiswa. Dibawakan dengan santai, materi ini mendapat tanggapan baik dari peserta yang hadir, Muhammad Faruq Ramadhan, misalnya. Mente dari jurusan Teknik Mekatronika ini mengungkapkan manfaat dengan mengikuti GOM kali ini. “Dengan GOM ini, kita bisa menyambung tali ukhuwah dan kita bisa tahu pentingnya mentoring yang dapat memperdalam ilmu agama kita,” ungkapnya.

Tidak seperti biasanya, GOM kali ini juga menghelat sholat Magrib dan Isya’ secara berjamaah yang berlangsung sebelum sesi materi. Di penghujung acara, mente mendapat kesempatan untuk bertemu dengan mentor masing-masing. Tepat pukul 09.00 WIB, kegiatan ini ditutup dengan pemutaran video teaser Mentoring Wajib dan pembacaan doa.

Diharapkan kegiatan kali ini dapat meningkatkan pengetahuan agama bagi mahasiswa. Tidak hanya itu, dengan kegiatan GOM ini dapat menjadi pengingat untuk tidak mementingkan akademik secara umum saja. “Harapannya, semoga kegiatan ini dapat meningkatkan wawasan mahasiswa mengenai ilmu agama untuk meningkatkan ketaqwaan diri,” tutur Ahmad Zulfian Pratama Putra, salah satu mentor dalam Mentoring Wajib 2017. (mus/meg)

wpChatIcon
EnglishIndonesian